Ahok Bosan Prosesi Finalis Abang None Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • VIVA.co.id / Fajar Ginanjar Mukti
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bosan mengikuti prosesi penyerahan finalis Abang dan None Jakarta.

Selama empat tahun dia menjadi kepala daerah, prosesi penyerahan tersebut dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI itu selalu sama.

"Bosan juga tiap tahun seperti itu, menari-nari," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Agung Balai Kota DKI, Rabu, 3 Agustus 2016.

Ahok meminta Disparbud yang memberi pelatihan kepada para abang none tidak sekadar memberi mereka pelatihan tentang pariwisata dan kesenian Jakarta.

Layaknya calon kepala daerah, kata Ahok, para abang none harus diajarkan juga permasalahan yang dihadapi kota Jakarta. Mereka diharapkan bisa menyumbangkan solusi untuk digunakan Pemerintah Provinsi DKI guna menyelesaikan masalah itu.

"Sehingga tiap tahun mungkin bisa lahirkan calon gubernur yang baik. Itu hakikat dari menjadi abang dan none," ujar Ahok.

Lebih lanjut, Ahok meminta para abang none tidak sekadar menjadi 'penghias' atau pagar ayu/pagar bagus di setiap acara yang diselenggarakan pemerintah. Menurut dia, para abang none adalah duta bagi kota Jakarta.

"Ada acara apa pun, misalnya ada tamu asing, kalian (abang none) bisa ngobrol sama mereka pakai Bahasa Inggris," ujar Ahok.

Ahok berpesan tidak hanya kebaikan kota Jakarta yang abang none sampaikan kepada para tamu. Keburukan kota Jakarta juga boleh diceritakan. "Sampaikan apa adanya," ujar Ahok.

Namun, sampaikan juga hal yang sedang dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan keburukan itu. "Ceritakan pembangunan Jakarta sudah sampai mana. Tapi bukan maksudnya kampanye untuk saya," ujar Ahok.

Hari ini, Ahok menerima 18 finalis Abang None yang diserahkan empat kotamadya dan satu kabupaten administratif Jakarta. Mereka disaring dari 1.169 peserta yang mengikuti pemilihan Abang None Jakarta 2016. Adapun malam final Abang None akan diselenggarakan pada Jumat, 5 Agustus 2016 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.