Wagub Djarot: Anak Muda Cari Pokemon Go, Pikirannya Kosong
- ANTARA/Andika Wahyu
VIVA.co.id - Wakil Gubernur (wagub) DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengkritik kebiasaan anak masa kini yang dinilai jarang melakukan hal-hal bermanfaat untuk mempelajari makna hidup.
Serbuan teknologi dan berbagai hiburan, seperti game Pokemon Go, telah berdampak pada kekosongan jiwa mereka.
"Kalau jiwanya kosong, maka dia mudah kena yang macam-macam. Ada yang terjerumus narkoba. Kemudian ada juga yang mencari-cari hal yang hampir tidak ada, seperti mencari Pokemon. Ngapain? Cari Pokemon di mana-mana. Ini kan membuktikan pikirannya kosong, mudah dipengaruhi," ujar Djarot di Pondok Pesantren Minhajurrasyidin, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2016.
Tidak hanya itu, kata Djarot, kekosongan jiwa yang tidak diisi dengan ilmu pengetahuan, ilmu agama dan ilmu tentang hidup, juga akan rentan terjerumus ke hal-hal negatif lainnya, seperti narkoba.
Salah satu sistem pendidikan untuk menangkal semua itu, kata Djarot, yaitu pondok pesantren. Sebagai sistem pendidikan tertua, Djarot menilai, pondok pesantren tidak hanya mengajarkan peserta didik tentang pendidikan formal, tapi juga pendidikan tentang kehidupan.
"Di pesantren ini tidak hanya belajar formal, tidak hanya belajar agama, tapi juga belajar hidup, belajar bertoleransi. Belajar saling tolong menolong satu sama lain, belajar untuk hidup mandiri," ujar Djarot.
Djarot datang ke Pondok Pesantren Minhajurrasyidin untuk menghadiri penyerahan SK Izin Pendirian Pendidikan Diniyah Formal (PDF) dari Kementeri Agama RI ke-12 Pondok Pesantren Se-Indonesia.
Pondok pesantren Minhajurrasyidin merupakan salah satu pondok peantren yang mendapatkan SK tersebut. (ase)