Sandiaga Uno Ajak Teman Ahok Merapat
- VIVA.co.id/ Rebecca Reifi Georgina
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama telah menyatakan maju menjadi bakal calon gubernur di Pilgub DKI 2017 melalui jalur partai politik. Meskipun telah mengantongi 1 juta KTP sebagai syarat maju independen, Ahok akhirnya memilih jalur partai politik.
Ketua Kordinator Sahabat Sandiaga Uno (SSU), Anggawira menilai sikap Ahok tak konsisten lantaran kenyataan yang ada berbeda dengan apa yang Ahok dan teman ahok gelorakan. Untuk maju di Pilkada DKI 2017 lewat jalur Independen ternyata hanya berbuah isapan jempol belaka.
Sebab, sesumbar Ahok tempo hari yang menyatakan akan tetap maju lewat jalur independen bersama pendukungnya, Teman Ahok, dengan alasan telah bersusah payah mengumpulkan 1 juta KTP dan bersedia gagal jadi Gubernur bila Ahok tak jadi lewat jalur independen.
"Manuver Ahok cukup jelas merupakan sebuah keputusan blunder besar, terkenal sebagai ‘kutu loncat’ dan makin sulit dipercaya publik. Teman Ahok dan Ahok sendiri sejak awal mencibir Parpol atau antijalur parpol, eh sekarang malah menelan ludah sendiri," ujar Fungsionaris Partai Gerindra itu melalui keterangan tertulisnya, Jum'at 29 Juli 2016.
Sementara, Juru Bicara Sahabat Sandiaga Uno, Anthony Leong sependapat bahwa dampak serius inkonsistensi Ahok tak hanya merugikan masyarakat saja tetapi juga Teman Ahok. Bila mereka sudah kecewa maka mereka akan rentan berpindah pilihan karena kepercayaannya telah dinodai atau dikhianati.
Untuk itu, dia menawarkan dan berniat merangkul Teman Ahok, seperti Amalia dan kawan-kawan untuk bergabung menjadi tim SSU yang dipastikan maupun diyakininya tidak akan mengkhianati relawan.
"Jadi, kalau Teman Ahok yang mau bergabung ke Sahabat Sandiaga Uno silahkan saja. Kita sangat terbuka, kita rangkul, dan senang menyambut Teman Ahok jika mau bergabung," katanya.
Dia juga menyayangkan Teman Ahok kini ibarat bus yang dibuang karena memilih partai politik.
"Kita semua tahu ada strategi isu yang dibawa Teman Ahok dengan sengaja dibenturkan dengan partai politik yang menyatakan parpol itu kotor, tidak percaya lagi dan seterusnya, nyatanya apa. Kalau sekarang bukan hanya Ahok yang blunder, Teman Ahok jadinya kehilangan kepercayaan banyak orang," ujarnya.