Sopir Truk Sampah DKI Jakarta Tagih Janji Ahok
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Gabungan sopir truk pengangkut sampah DKI Jakarta, menagih janji kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok. Mereka menagih janji tunjangan bulanan operasional sopir sampah yang tak pernah dibayar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Salah satu pengemudi truk sampah Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Ade Makmun (40 tahun) menyatakan, Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini belum sepenuhnya menepati janji, terkait tunjangan kesejahteraan bagi para petugas kebersihan DKI Jakarta.
Ia mengisahkan, sejak Januari lalu, dia memilih untuk bergabung dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta, karena tertarik dengan penawaran gaji pokok dan tunjangan operasional yang dijanjikan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Gaji pokok kita Rp3,1 juta dan ada tambahan tunjangan operasional sopir sebesar Rp1,8 juta per bulan. Nah, tunjangan Rp1,8 juta per bulan itu sampai sekarang belum turun-turun," kata Ade kepada VIVA.co.id di Pangkalan Lima TPST Bantar Gebang, Bekasi, Senin 23 Juli 2016.
Pria yang mengangkut sampah dari Tambora, Jakarta Barat itu mengaku kecewa terhadap Pemprov DKI Jakarta, yang ternyata masih belum sepenuhnya memperhatikan kesejahteraan bagi seluruh petugas kebersihan di Jakarta.
"Katanya kan, Pak Ahok ingin mensejahterakan petugas kebersihan di Jakarta. Tolong diperhatikan tunjangan Rp1,8 juta per bulan untuk sopir dong. Saya harap, Pak Gubernur Ahok dapat menepati janjinya itu," ujarnya.
Ia menambahkan, risiko yang ditanggung sopir truk sampah sangat besar. Terlebih lagi, lanjutnya, sopir truk sampah hampir tidak memiliki kepastian dalam jam kerja. Ia mencontohkan, ketika terjadi antrean panjang ketika hendak masuk TPST Bantar Gebang, otomatis bensin yang dikeluarkan akan lebih dari biasanya.
"Belum lagi untuk bayar tol, makan sopir, dan lainnya. Janji Rp1,8 juta per bulan itu sangat membantu kami (para sopir truk sampah) dalam menjalankan tugas di lapangan. Jadi, saya harap itu bisa diberikan," katanya.
Tidak hanya itu, pria asal Indramayu yang sebelumnya bekerja di salah satu perusahaan rental mobil itu juga menagih janji Pemprov DKI Jakarta, yang hingga saat ini masih belum memberikan layanan jaminan BPJS untuk dirinya.
"Terus, katanya kita mau dikasih BPJS juga. Saya sampai sekarang, belum dapat BPJS. Enggak tahu gimana yang lainnya. Tapi saya harap, Pak Gubernur bisa mengiyakanlah (menepati) janjinya," katanya.
Laporan: Rifki Arsilan (asp)