Pasukan Oranye Akhir Pekan ini Bersihkan Waduk Pluit

Pasukan oranye bersihkan waduk Pluit.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Danar Dono

VIVA.co.id – Kawasan Waduk Pluit di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu pagi ini “diserbu” pasukan oranye. Tim dari Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Dinas Kebersihan Pemprov DKI itu ternyata sedang mengadakan pembersihan massal waduk Pluit.

Pembersihan dimulai pukul 8.00 WIB. Ratusan petugas terlihat membersihkan pinggiran waduk. Belasan alat berat juga dikerahkan untuk mengangkut sampah dari waduk menuju truk yang disiapkan.

"Sekitar 250-an personel dari UPK se - DKI yang diterjunkan, kita fokuskan pembersihan sekitaran waduk Pluit dan tengah waduk," ujar Kepala UPK Badan Air Pemprov DKI Jakarta, Junjungan Sihombing, di lokasi.

Selain bertujuan untuk membersihkan wilayah sekitaran Waduk Pluit, menurut Junjungan, pengerahan ratusan petugas UPK ini juga ditujukan untuk menyatukan dan mengumpulkan petugas UPK se-DKI.

"Ini tujuan juga biar anak-anak UPK saling kenal dengan wilayah lain, mereka kan ada yang dari Jakarta Pusat, Barat, seperti itu," kata Junjungan.

Ad sekitar 13 alat berat jenis eskavator yang diterjunkan, selain itu  juga dikerahkan benerapa perahu ponton dan conveyor belt untuk memindahkan sampah dari tepi waduk menuju pinggir truk untuk diangkut.

"13 alat berat, tapi sementara 11 yang sudah jalan," kata dia.

Namun, Junjungan menampik bahwa pembersihan waduk ini ada kaitannya dengan kerusakan pompa air waduk Pluit yang santer diberitakan beberapa hari lalu. "Enggak ada kaitannya. Ini memang tupoksi kita," ucap dia.

Ahok Marah

Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yakin tindakan sabotase terhadap infrastruktur penanggulangan banjir Waduk Pluit di Jakarta Utara kembali terjadi.

Ahok, sapaan Basuki, menyatakan kecurigaannya terjadi sabotase karena yang mengalami kerusakan kali ini adalah kabel yang menghubungkan empat mesin pompa dengan trafo.

Perbaikan kerusakan harus dilakukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Hal itu membuat tindakan perbaikan tidak bisa dilakukan segera, namun menunggu APBD Perubahan DKI 2016 disahkan.

Sementara, sejak 2 Maret 2016, Ahok mengubah prosedur tetap (protap) pembukaan pintu air Manggarai, yang memiliki fungsi mencegah kawasan Jakarta Pusat tergenang.

Ahok mengatakan, tidak berfungsi optimalnya Waduk Pluit ditambah limpahan air yang besar yang melalui Pintu Air Manggarai, akan membuat aliran air meluap dalam perjalanan ke Waduk Pluit.

Sementara, bila Pintu Air Manggarai ditutup, air akan mengalir ke Kanal Banjir Barat (KBB). Hal itu, dikombinasikan tingginya air laut dan banjir kiriman dari Bogor, membuat kawasan tersebut menjadi lokasi yang berpotensi terendam banjir.

(ren)