Penghina Jokowi Akui Telah Culik dan Cabuli Empat Anak

Arsyad saat berbicara dengan Sekjen KPAI Erlinda di Polresta Depok, Rabu, 13 Juli 2016.
Sumber :

VIVA.co.id – Pelaku penculikan dan pencabulan terhadap anak-anak yang juga pernah menghina Presiden Joko Widodo, kembali buka mulut. Pelaku bernama Muhammad Arsyad alias Imen itu mengakui telah melakukan pencabulan dan penculikan terhadap empat anak perempuan di bawah umur.

Pria bersusia 24 tahun itu, mengakui telah mencabuli empat anak saat berbicara langsung dengan Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda di Polres Kota Depok, Jawa Barat.

"Hasil sementara tidak hanya dua, tadi yang diakui ada empat anak. Kami juga sangat apresiasi penyidik dari PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) sudah melakukan banyak hal. Namun harus digali lebih dalam lagi apakah pelaku ada kelainan seksual atau lebih dari itu," ujar Erlinda, Rabu, 13 Juli 2016.

Kata Erlinda, Arsyad juga mengakui telah melakukan perbuatan yang lebih dari sekadar menculik korban F (10 tahun) dan K (7 tahun).

"Iya, selain K dan F ternyata ada lagi, korbannya total empat yang diakuinya. Dan yang dilakukan juga hampir sama dengan adik kita F dan K, sangat menyedihkan sekali sudah sampai penting dalam arti kata melakukan hal yang lebih. Saya tidak bisa menjelaskan secara detail, yang jelas secara psikologi akan membuat trauma pada korban," kata Erlinda.

Diketahui, kasus penculikan dan pencabulan yang dilakukan Arsyad terungkap saat polisi menggerebek sebuah vila di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, yang dijadikan tempat untuk menyembunyikan anak yang baru diculiknya di kolam renang Cilodong, Kota Depok.

Saat didatangi petugas, korban berinisial F sedang histeris di dalam vila. Tak tinggal diam, petugas pun langsung melakukan penggerebekan hingga akhirnya berhasil menyelamatkan korban dan meringkus pelaku, yang saat itu baru selesai dari kamar mandi.

Pada 2014, Arsyad pernah berurusan dengan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Dia diamankan karena menyebar meme hinaan terhadap Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri di media sosial. (ase)