Idrus PKS Sindir Larangan Takbir Keliling Pemprov Jakarta

Pawai takbiran di Jakarta rutin dilaksanakan sejak beberapa tahun lalu, seperti foto di atas yang diambil pada 2011 lalu.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id - Calon Gubernur (cagub) DKI Jakarta, Muhamad Idrus, menanggapi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang melarang takbir keliling di ibu kota. Idrus meminta semua pihak untuk mentaatinya.

"Karena kita semua adalah warga yang hormat, santun, dan beradab dalam menjaga kotanya," kata Idrus dalam siaran persnya, Senin, 4 Juli 2016.

Calon dari Partai Keadilan Sejahtera itu menyambut niat baik Pemprov untuk melarang takbir keliling. Alasannya, kondisi ekonomi masyarakat sedang tidak baik.

"Dengan larangan itu, kita harus berprasangka baik karena Pak Gubernur mengerti ekonomi lagi susah belum kesenjangan antara kaya dan miskin semakin lebar," ujarnya.

Namun demikian, Idrus menilai bahwa sejak kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Jakarta menjadi kota yang gagal membangun semangat gotong royong, kurang antusias dan marak menyambut hari kemenangan umat Islam.

Padahal, setiap Idul Fitri, biasanya kota ini menjadi lebih meriah dengan adanya sambutan dari mulut gang-gang, kampung, kantor pemerintahan hingga gedung-gedung pecakar langit yang mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri.

"Kita berdoa bersama semoga tahun depan warga Jakarta memiliki gubernur keren yang bisa melaksanakan takbiran bersama di Monas," tutur dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengimbau agar warga ibu kota tidak melakukan kegiatan takbir keliling. Selain berpotensi kecelakaan, takbir keliling yang dilakukan masyarakat biasanya menyalakan berbagai jenis petasan dan berpotensi memicu tawuran.