Cerita Pemudik Rebutan Tiket Kereta untuk Pulang Kampung

Stasiun Gambir
Sumber :
  • VIVA.co.id / Rintan Puspitasari

VIVA.co.id – Jelang Lebaran yang tinggal hitungan hari, tradisi mudik semakin terlihat di beberapa tempat. Mudik seolah menjadi keharusan saat menjelang hari Raya. Sehingga bagi sebagian orang yang hidup merantau tak hanya harus pintar menyisihkan uang untuk kebutuhan mudik, namun juga rela melakukan apapun untuk bisa pulang ke kampung halaman dan berkumpul dengan orang terkasih.

Seperti diungkapkan beberapa calon pemudik yang memadati stasiun Gambir pada H-4 lebaran tahun 2016. “Saya jam 3 pagi jalan ke ATM, pesan bisa dari online tapi pembayaran tidak bisa jadi harus ke ATM. Untungnya dekat rumah ada ATM," kata Tika Arsiska, mahasiswi dan juga karyawan di Yayasan Pendidikan Universitas Presiden ini pada VIVA.co.id, Sabtu, 2 Juli 2016.

Tika menjelaskan, dia harus berebut membeli tiket untuk pulang ke kampung halamannya tengah malam. Itupun dia pesan sejak 90 hari sebelum keberangkatan. “Itu saja tinggal 5 atau 6 kursi," kata wanita 23 tahun yang mudik ke Cirebon tersebut.

Lain cerita dengan Beni, pria 25 tahun yang hendak mudik ke Semarang ini rela memilih dua moda transportasi agar bisa kembali ke Semarang dari tempat kerjanya di Tarakan, Kalimantan Utara.

"Kalau beli tiket terusan Tarakan ke Semarang ada, tapi mahal. Jadi pilih seperti ini (pesawat dan kereta)," kata Beni pada VIVA.co.id.

Menurut dia, biaya pesawat langsung dari Tarakan ke Semarang sekitar Rp2,1 juta. “Kalau naik pesawat nyambung kereta lebih murah, cuma Rp1,2 juta, jadi kan menghemat Rp900 ribu, kalau PP (pulang pergi) sudah Rp1,8 juta kan lumayan," ucap Beni.

Tidak seberuntung Beni dan Tika yang sudah bisa mendapatkan tiket mudik, Indra yang bekerja di salah satu televisi kabel terkemuka di Jakarta ini mengaku belum mendapatkan tiket hingga saat ini.

"Tadi lihat di website masih ada, tapi pas di jalan dilihat lagi sudah habis. Tapi pas sampai sini untuk beli tiket go show sudah habis," kata Indra yang mudik ke Cirebon.

Namun Indra mengaku bahwa dia sudah memiliki tiket dari kampung halamannya menuju Jakarta. “Kalau tiket pulang malah sudah dapat, kemarin juga beruntung karena pas ada yang batalin. Ini kalau tidak dapat tiket kereta ya terpaksa naik bus saja, yang penting harus pulang,” ucap dia.