Hanya Karena Malu, Ibu Buang Bayi di Angkot
- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Hendra, seorang sopir angkutan kota (angkot) jurusan Angke-Grogol terkejut lantaran di dalam angkotnya yang bernomor polisi B-1749-OQ ditemukan jenazah bayi laki-laki. Saat itu dia tengah memarkir angkotnya di Jalan Jembatan Tiga di depan rumah toko 36, Penjaringan, Jakarta Utara.
Hendra mengaku, penemuan bayi tersebut terjadi setelah dirinya makan di salah satu warung yang lokasinya tak jauh dari angkot tersebut terparkir.
"Saya capek, akhirnya saya parkir mobil angkot saya. saya langsung ke warung makan, ya emang lagi lapar banget ya. Nah selesai makan saya cek bagian belakang karena sekilas ada kardus. Padahal sebelumnya pas saya berangkat kosong mobil saya. Enggak ada kardus-kardusan begitu," kata Hendra di halaman Kantor Polsek Metro Penjaringan, Jakarta, Kamis 30 Juni 2016
Hendra mengatakan, dia awalnya mengira kardus itu barang bawaan penumpang yang tertinggal. Namun sebelum mengangkut dan membukanya, Hendra memanggil salah seorang penjual pecel lele di sekitar lokasi.
"Saya bingung, mau diapain tuh kardus sepatu. Saya enggak tahu isinya apa. Makanya saya panggil deh tukang pecel lele. Nih Bang, buat abang aja. Ini punya (kardus) penumpang kayaknya ketinggalan. Tapi kalau mau, lihat dulu isinya. Nah dibuka ama tukang pecel lele. Pas dibuka dia kaget istighfar gitu," katanya menirukan kalimatnya kepada penjual pecel lele tersebut.
Sekilas dia mengaku mengira isi kardus tersebut boneka. Namun setelah mengetahui isinya jenazah bayi, warga mulai berdatangan. "Saya jujur enggak tahu sama sekali. Sumpah," jelas Hendra.
Sementara itu Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Bismo Teguh Prasetyo menuturkan kronologi yang bermula saat Hendra dikejutkan adanya sesosok bayi yang ditemukan di dalam angkotnya. Bismo melanjutkan, bayi saat ditemukan sudah tak bernyawa dan berkulit pucat.
"Saat itu juga kami menindaklanjuti siapa gerangan orangtua bejat yang tega sekali buang bayi ini. Kami telusuri secara mendalam dan pada akhirnya kami menuju sebuah kontrakan yang kami yakini tempat tinggal sang ibu bayi yakni DM di Jalan Pluit Gang Pelita, RT 14/08, Penjaringan, Jakarta Utara," ujar Bismo.
DM (23) pelaku sekaligus ibu korban kemudian digiring dan mengakui perbuatannya. Dia mengaku malu memiliki bayi sehingga terpaksa membunuhnya lalu disembunyikan di dalam angkot Hendra.