Jakmania Aniaya Tukang Bakso karena Pakai Baju Persib

Ilustrasi/Suporter Jakmania.
Sumber :
  • Jakmania.

VIVA.co.id – Tidak hanya di Jakarta dan Depok, petugas Kepolisian di Bekasi, Jawa Barat, juga melakukan tindakan tegas dengan menangkap 141 suporter Persija Jakarta, Jakmania, yang melakukan perusakan terhadap warung bakso.

Aksi anarkis dilakukan rombongan Jakmania asal Cikarang. Mereka menganiaya tukang bakso dan melakukan perusakan Pondok Bakso Yatmin.

"Aksi suporter ini terjadi, pada saat mereka hendak menonton pertandingan sepakbola tim kesayangannya berlaga. Dan persis di lokasi, konvoi suporter itu melihat penjual pondok bakso memakai kostum Persib Bandung," kata Kapolresta Bekasi, Kombes (Pol) M Awal Chairuddin, Minggu, 26 Juni 2016.

Aksi anarkis itu segera ditangani petugas Polresta Bekasi yang terus melakukan pengawalan secara tertutup saat rombongan bergerak memasuki kawasan Bekasi. Bersama dengan personel tambahan, para pelaku perusakan langsung ditangkap.

"Mereka semua kami kumpulkan untuk diberikan tindakan dan pembinaan. Tidak hanya itu, kami juga mencari keterangan, serta sejumlah barang bukti terkait kasus penganiayaan dan perusakan yang mereka lakukan," ujar Awal.

Dari seluruh proses yang telah dilakukan oleh pihaknya, diakui Awal, pihaknya pun akhirnya menetapkan tiga orang tersangka terkait kasus tersebut. Mereka yakni DB (19 tahun ), EA alias IM (18) dan AP (16), semuanya warga Karang Asih, Cikarang Utara.

"Mereka dipastikan orang yang bertanggung jawab atas aksi pengeroyokan penjual bakso berinisial NR, dan perusakan kedai bakso. Dan mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka, dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman penjara di atas 5 tahun," kata Awal.

Adapun untuk suporter lainnya yang sempat diamankan, mereka semua dikembalikan ke rumahnya masing-masing setelah dibina dan diberikan bimbingan. Seluruh orangtua mereka dipanggil untuk menjemput anak-anaknya.

"Kita lepas tapi seluruhnya membuat surat penyataan dan didata oleh petugas terlebih dahulu. Dan meminta kepada para orangtuanya untuk lebih mengawasi anak-anaknya," ujarnya.

Dan terkait aksi suporter sepakbola yang kerap melakukan tindakan anarkis atau kerusuhan, Awal menegaskan, fanatisme berlebihan dari suporter ini merusak citra sepakbola. Hal ini sangat disayangkan, apalagi mereka tergolong anak-anak muda.