Freddy Budiman Tak Terlibat Aktif di Jaringan Sabu Ancol
VIVA.co.id – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, menyebut terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman, tidak terlibat aktif dalam jaringan penyelundup narkoba seberat 100 kilogram yang ditangkap di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Namun, Freddy dianggap terlibat dalam jaringan sabu dalam pipa besi.
Menurut Yasonna, meski masuk kategori bandar kelas kakap, tapi Freddy belum tentu memiliki akses langsung dengan bandar kakap lain. Tapi, tidak dapat dihindari kalau Freddy masih memiliki kontak dengan jaringan lamanya.
"Mungkin yang belum ditangkap sampai sekarang. Bandar pasti punya orang yang dulu-dulu. Mereka masih edarkan," kata Yasonna, Jumat, 24 Juni 2016.
Guna menutup ruang gerak Freddy untuk memasukkan narkoba ke dalam lapas, Yasonna Laoly menegaskan, saat ini Freddy Budiman sudah diisolasi dan tak dapat izin sama sekali untuk menerima tamu.
"Freddy sudah tak diberi kesempatan bertamu. Sebelumnya kan masih bisa menerima tamu, walau dibatasi," ujar Yasonna.
Menurut Yasonna, Freddy sudah berada di Lapas Nusakambangan dengan keamanan maksimum. Di lapas tersebut, pembesuk yang diizinkan bertemu Freddy harus berinteraksi menggunakan intercom dan dibatasi kaca.
"Di lapas yang sekarang, semua pembicaraan kami rekam. Tidak ada komunikasi dan kontak langsung, Freddy jaringannya memang dari luar. Semua bandar punya orang luar, itu sebabnya masih ada orangnya dia masukin sabu ke sini (Indonesia)," ujar Yasonna. (ase)