Pengakuan Mantan Relawan Teman Ahok Beri 'Data Bodong'

Ilustrasi/Aktivitas di sekretariat Teman Ahok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh Nadlir

VIVA.co.id – Mantan relawan Teman Ahok (relawan pendukung Basuki T Purnama alias Ahok) yang juga jadi Penanggung Jawab (PJ) KTP Kelurahan Pinang Ranti, Jakarta Timur, Dodi Hendaryadi, mengaku diberhentikan dari gerakan itu karena mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda.

"Saya dapat SP2, karena data saya tidak real, seperti tidak dicantumkan tanda tangan. Tidak mungkin dong saya paksa, karena dia sudah mengisi data dan dia lupa tanda tangan. Saya juga dikejar target dan harus setor 140 KTP," kata Dodi di Restoran Dua Nyonya, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Juni 2016.

Dodi menuturkan, alasan dirinya dipecat juga lantaran dinilai menggandakan foto kopi KTP, dan
sebelumnya dia sempat mendapatkan Surat Peringatan dua (SP2) karena tidak memberikan data akurat. Meski begitu,  ia mengaku hingga saat ini namanya masih dicatut oleh Teman Ahok.

"Saya dipecat gara-gara menggandakan KTP. Sudah tiga bulan tapi di website masih ada. informasinya sudah dipecat tetapi kenapa masih ada di web nama saya dan nomor telepon saya, ini sangat mengganggu saya," katanya.

Sementara itu, PJ KTP Kelurahan Kelapa Dua, Jakarta Barat, Richard Sukarno, mengaku juga diberhentikan sebelum masa kontraknya habis lantaran sengaja memberikan data bodong.

"Saya sengaja beri data bodong (Bohong-red), tapi saya ditutup dalam hal pengumpulan KTP, distop, tapi bantu teman-teman di bawah yang masih aktif. Itu yang teman-teman merasa terganggu dicatut namanya," kata Richard.

Namun, saat ditelusuri di situs www.temanahok.com, tidak terlihat masih adanya nama kedua orang mantan Teman Ahok itu di sana, seperti apa yang mereka katakan.

(ren)