Polisi Usut Siapa Berbohong di Kasus Hilangnya Bayi Kembar
- Anwar Sadat
VIVA.co.id – Kepolisian akan berusaha mengungkap siapa kemungkinan adanya yang berbohong dan bersalah dalam kasus hilangnya satu dari dua bayi kembar, usai menjalani persalinan melalui operasi sesar di Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ), Cakung, Jakarta Timur.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, kasus itu, saat ini sudah berada di tangan penyidik Polres Metro Jakarta Timur, setelah orang tua bayi kembar, Raudiah Elva Ningsih, resmi melaporkannya kemarin.
"Kemarin kan baru dilidik dan laporan polisi, nanti setelah laporan polisi baru ditindak lanjuti siapa saksi-saksi yang dilakukan pemeriksaan. Intinya hari ini di BAP," kata Awi, Selasa, 21 Juni 2016.
Menurut Awi, saat kepolisian masih berusaha mencari tahu, alasan Raudiah, baru melaporkan kasus itu ke kepolisian, setelah satu bulan sejak bayi disebutkan hilang.
"Jadi mereka kan tak terima, cuma ya jadi masih pertanyaan ini setelah sebulan baru lapor? Kenapa? Dia kan melahirkan kan pada 8 Mei 2016," ujar Awi.
Awi mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima kepolisian, operasi sesar tak hanya dilakukan oleh seorang dokter saja. Karena itu, kepolisian akan mendalami, kemungkinan adanya pihak yang berbohong dalam kasus itu.
"Lalu pihak rumah sakit menyatakan 'Pak kami tuh operasi bukan hanya satu orang, dokter itu lima orang' disampaikan begitu. Jadi kalau kebohongan ini enggak tahu siapa, makanya kita akan dalami," katanya.
Seperti diketahui, kasus hilangnya satu dari dua bayi kembar mencuat setelah Raudiah mengadukannya ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), beberapa hari lalu.
Dalam aduannya, Raudiah menceritakan semua proses dari kehamilan hingga persalinan, sampai akhirnya salah satu bayi hilang.