Ahok Diminta Calon Penantangnya Berhenti Marah-marah
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Muhamad Idrus, ikut menanggapi kemarahan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, kepada salah seorang wartawan di Balai Kota Kamis kemarin. Secara emosional, Ahok juga meminta wartawan tidak lagi datang ke Balai Kota bila masih mengajukan pertanyaan yang mengadu-domba.
Ini yang memunculkan isu bahwa Ahok mengusir dan melarang wartawan meliput ke Balai Kota DKI. Isu ini langsung mengundang kecaman banyak pihak. Menurut Idrus, sikap Ahok itu menandakan kondisi emosional dia sedang tidak stabil.
"Mungkin saat itu emosi Ahok sedang tidak stabil. Beliau lagi banyak masalah," ujar dia dalam suatu acara di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat 17 Juni 2016.
Menurut Idrus, ke depan Ahok sebaiknya bisa menjaga sikap kemarahannya kepada awak media yang biasa meliput kegiatannya sehari-hari.
"Saya bilang, setop marah-marah. Alangkah baiknya jika seorang pemimpin itu bijak," katanya.
Menurutnya, apa yang dilakukan Ahok itu tidak bisa memberi contoh yang baik. Apalagi, jika ditampilkan di media massa.
"Bagaimana jika sikap beliau dilihat dan dicontoh anak-anak, akan jadi contoh negatif," kata dia.
"Balai Kota tempat semua orang. Gubernur tak bisa melarang orang untuk hadir. Apalagi (larang) wartawan, bisa kena Undang-Undang Pers. Saya harap pak Ahok bisa menjaga diri tak sembarang orang bisa dihardik," kata dia.
Sebelumnya, Ahok memarahi seorang wartawan dari media online di kantornya, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 16 Juni 2016. Tak hanya memarahi wartawan itu, Ahok bahkan mengusirnya dan berjanji tidak akan lagi mau diwawancarai oleh wartawan tersebut.
Saat itu, Ahok tiba-tiba kembali keluar dari ruangannya untuk menemui para wartawan yang baru saja menyelesaikan sesi wawancara pagi dengan dia. Setiba di luar ruang kerjanya, Ahok meluapkan emosinya sambil menunjuk- nunjuk wartawan tersebut.
"Saya ditak ada kewajiban menjawab pertanyaan anda sebetulnya. Saya tegaskan itu. Bolak-balik ngadu domba. Pokoknya, enggak boleh masuk sini lagi (ruangan pendopo Balai Kota). Enggak boleh wawancara," kata Ahok.
(ren)