Ahok 'Lolos' di Kasus Sumber Waras, Ini Kata Yusril
- VIVA.co.id/Filzah Adini Lubis
VIVA.co.id – Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra tidak ingin mengomentari lebih jauh terkait pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, yang mengatakan penyidik KPK tidak menemukan indikasi perbuatan melawan hukum dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
"Saya gak bisa menilai, biarkan serahkan kepada KPK. Kalau saya mengomentari enggak enak saya," kata Yusril di gedung MK, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2016.
Pakar hukum Tata Negara itu enggan mengomentari kasus Sumber Waras yang disebut-sebut menyeret Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pasalnya, ia berpeluang akan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang, menantang Ahok. "Saya menahan dirilah untuk komentar itu," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham ‘Lulung’ Lunggana yang juga rival Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau sering disapa Ahok dalam Pilkda 2017 mendatang bersukur mendengar kabar tersebut. "Doa saya terkabul kalau Ahok tak terlibat," kata Lulung.
Politisi PPP ini bahkan salut dengan pernyataan KPK yang mengatakan tidak ada masalah dalam kasus pembelian tanah RS Sumber Waras. Dengan pernyataan KPK, Ahok terlepas dari banyak tuduhan dalam kasus RS Sumber Waras. "Ahok the best of the best lah di Indonesia," ujar Lulung
Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, penyidiknya tidak menemukan perbuatan melawan hukum kasus pembelian lahan RS Sumber Waras. Kesimpulan itu diambil setelah penyidik mengundang banyak ahli untuk membahas kasus ini.
"Jadi mereka mengundang dan menyandingkan dengan temuan-temuan BPK. Tapi kami perlu hati-hati, tidak semua saran kami putuskan. Makanya tadi saya bilang mau ketemu lagi dengan satu instansi, itu kami pengen undang BPK untuk ketemu dengan penyidik kita," ujar Agus.
Meski demikian, Agus menambahkan, penyidik KPK berencana menggelar pertemuan dengan BPK untuk mencari jalan keluar kasus ini. Ia menargetkan pertemuan itu bisa dilakukan sebelum hari raya Idul Fitri. "Apakah minggu depan atau minggu berikut, pokoknya sebelum hari raya (Idul Fitri)," kata Agus.
(mus)