Sterilisasi Busway, Ahok: Jumlah Petugas Masih Kurang
- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, jumlah petugas lapangan yang dikerahkan untuk mendukung sterilisasi jalur bus TransJakarta masih kurang.
Sejumlah 500 petugas gabungan TransJakarta, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan kepolisian yang disiagakan dinilai belum optimal.
"Kami evaluasi, petugasnya kurang cukup," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 14 Juni 2016.
Meski demikian, Ahok mengapresiasi komitmen kepolisian yang mendukung sterilisasi dengan memberikan surat tilang biru atau tilang tanpa sidang kepada pengendara yang masuk jalur bus (busway).
Menurut Ahok, tindakan selanjutnya yang akan dilakukan pemerintah adalah memasang palang di setiap titik masuk busway. Hal itu untuk semakin memastikan jalur bus tidak dimasuki kendaraan lain yang tidak berhak.
"Kami terima kasih sama polisi yang sepakat bahwa kita butuh satu jalur steril di tengah jalan Jakarta yang begitu macet. Jalur steril itu bisa kita gunakan juga untuk jalur evakuasi," ujar Ahok.
Sterilisasi jalur bus TransJakarta kembali diterapkan pemerintah mulai Senin, 13 Juni 2016. Hal ini dilakukan karena pemerintah telah memasang separator Movable Concrete Barrier (MCB) di koridor-koridor utama. Pemasangan MCB akan terus dilakukan di seluruh koridor.
Sterilisasi juga membuat jalur bus menjadi jalur evakuasi dan jalur darurat. Selain bus TransJakarta, kendaraan lain yang diperbolehkan melintas adalah mobil ambulans dan pemadam kebakaran, serta mobil dengan pelat nomor RI. (ase)