Tahun Ini, Operasi Ketupat Ganti Nama
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Menjelang Idul Fitri, aparat Polri menggelar Operasi Ketupat saban tahun. Namun tahun ini, nama operasi itu tak akan terdengar lagi. Sebab, operasi tersebut berganti nama menjadi Operasi Ramadhania.
Adalah Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang menginstruksikan perubahan nama sandi operasi Kepolisian tersebut.
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto mengatakan, pergantian sandi ini diharapkan lebih baik dan dapat meningkatkan kinerja para kapolres, khususnya yang tergabung di bawah wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Mungkin risih saja dari kata Ketupat. Karena kan Operasi Ketupat tidak hanya saat Ramadan saja, tapi kan juga banyak operasi lain sampai habis lebaran," ujar Moechgiyarto kepada wartawan, Jumat, 3 Mei 2016.
Operasi Ramadhania, kata mantan Kapolda Jawa Barat itu, diharapkan dapat meningkatkan kinerja Kepolisian. Terutama penindakan kejahatan konvensional, seperti pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan dan pencurian kendaraan bermotor (Cepu 3).
"Karena cepu 3 kejahatan tradisional yang sangat dominan di mana saja. Di semua Polda pasti ini masalah utama dan kami akan antisipasi terus, salah satunya dengan analisa dan evaluasi (anev) rutin," katanya.
Untuk itu, Moechgiyarto melanjutkan, pihaknya telah meminta jajaran kapolres untuk rajin melakukan razia dan menjalankan pola-pola patroli dengan baik, agar wilayah hukumnya aman. "Nah kalau loyo akan bergeser rawannya. Kan prinsipnya sekarang tinggal kuatan kita atau penjahat," katanya.
Menurut dia, para penjahat memiliki rumus Niat+Kesempatan (N+K). "Ada niat, ada kesempatan. Kalau operasi jalan terus maka ada niat tapi enggak ada kesempatan jadi gagal. Tapi kalau kapolresnya enggak kuat ya akan kami geser."
(mus)