Operasi Pekat 2016, Kasus Pencurian Paling Banyak Terjaring

Barang bukti yang disita polisi dalam Operasi Pekat 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Diza Liane Sahputri

VIVA.co.id – Menjelang bulan suci Ramadan, Polda Metro Jaya menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Jaya selama 15 hari, dari 17-31 Mei 2016. Kasus pencurian dengan pemberatan (curat) merupakan perkara yang paling banyak terjaring.

"Kasus paling banyak tercatat 118 kasus curat yang termasuk dalam target non TO (Target Operasi). Kasus tersebut tertinggi di Jakarta Utara sebanyak 20 kasus," ujar Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setyono, Jumat, 3 Juni 2016.

Adapun hasil Operasi Pekat Jaya 2016 ini telah mengungkap sebanyak 367 kasus non TO. Angka tersebut mengalami kenaikan sekitar 58,18 persen dibandingkan pada 2015, yakni 232 kasus. 

Selain curat, masih ada lima kasus non TO yang terungkap, yakni perjudian 76 kasus, pencurian dengan kekerasan (curas) 49 kasus, pencurian kendaraan bermotor (curanmor) 40 kasus, penganiayaan berat (anirat) 32 kasus, dan senjata tajam (sajam) 36 kasus.

"Wilayah dengan jumlah tertinggi dari lima kasus tersebut yakni perjudian dirkrimum (direktorat kriminal umum), curas di Jakarta Pusat, curanmor di Bekasi Kota, anirat di Jakarta Selatan, dan sajam di Jakarta Timur," ujar Awi.

Operasi Pekat Jaya 2016 dilakukan jelang Ramadan. Operasi dilakukan oleh Polda Metro Jaya beserta Polres jajaran mengungkap sebanyak 1.339 kasus dengan mengamankan 2.895 orang. Sejumlah 617 orang di antaranya ditahan. 

"Kami ingin mengoptimalisasi pengungkapan kejahatan beserta turunnya angka kriminalitas di saat bulan suci Ramadan."

(mus)