Dukungan PDIP ke Ahok Lumayan Kuat

Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tak kaget jika namanya masuk survei internal Calon Gubernur yang bakal diusung PDIP Perjuangan (PDIP). Padahal, Ahok tak masuk salah satu dari 34 nama bakal balon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mendaftar ke PDIP untuk Pilkada serentak 2017, beberapa waktu lalu.

"Oh, dari dulu juga sudah masuk kok (survei internal PDIP)," kata Ahok usai menghadiri perayaan Hari Raya Waisak ke-2.560, di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, Minggu 22 Mei 2016.

Untuk itu, menurut Ahok, semestinya lebih tepat jika hal tersebut ditanyakan kepada partai politik yang diketuai anak mantan Presiden ke-1 Indonesia itu yakni Megawati Soekarnoputri.

"Enggak tahu deh, mesti tanya sama PDIP," ungkap mantan Bupati Belitung Timur itu.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Pereira, mengatakan memang Ahok masuk survei internal yang digelar partainya.

"Kalau survei semua nama masuk lah. Kalau pertanyaannya ke rakyat, siapa yang jadi gubernur kan jawabannya bisa siapa saja, termasuk nama Ahok," kata dia saat dihubungi awak media.

Pereira mengakui dukungan PDIP ke Ahok lumayan kuat. Meski demikian, apakah PDIP memutuskan akan mendukung Ahok atau tidak, saat ini belum bisa diputuskan.

"Lumayan kuat kayaknya (dukungan PDIP ke Ahok). Nanti masih banyak waktu, waktunya masih panjang sebelum pendaftaran masih bisa kita fokuskan. Kalau sekarang belum," tegas dia.

Seperti diketahui, nama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, masuk jajaran calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017 menurut survei internal PDI Perjuangan. Hanya saja, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto tidak mau mengungkapkan secara detail, pada urutan ke berapa nama Ahok berada.

Selain Ahok, nama lain yang dipilih responden PDIP yakni Djarot Saiful Hidayat. Meski nama Ahok masuk survei, bukan berarti PDIP bakal mengusungnya dalam Pilkada DKI.

Sebab, menurut Andreas, survei bukanlah alat pengambilan keputusan. Alasannya, saat ini, penjaringan bakal Calon Gubernur DKI oleh PDIP masih berjalan, karenanya masih banyak waktu untuk menyeleksi para bakal calon tersebut.