Terungkap, Motif Pembunuhan Sadis 'Gadis Dicangkul'
- VIVA.co.id/ Anissa Maulida
VIVA.co.id – Urusan asmara disebut-sebut menjadi motif di balik tewasnya Eno Parihah (18) di kamar mes PT. Polita Global Mandiri, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Dia dibunuh secara sadis dengan sebuah cangkul “menancap” di tubuhnya saat ditemukan.
"Dari penuturan tersangka pertama ini (RAL), motifnya asmara ya. Sementara yang bersangkutan dengan almarhum kenal, walaupun umur berbeda," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin 16 Mei 2016.
Namun, Awi tidak merinci sejauh mana hubungan asmara pelaku dan korban. Sebab, antara RAL dan Eno baru kenal selama satu bulan.
"Ya biasalah kenal-kenalnya. Kenal karena gaul saja, kan selesai bekerja dan bertemu di jalan itu hal yang biasa," katanya.
Kasus ini ditangani Sub Direktorat Reserse Mobile (Subdit Resmob) dan Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya dan Polres Tangerang Selatan. Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan tiga tersangka, yakni RAL, RAF dan IH.
"Total ada 3 orang yang sudah kami tingkatkan statusnya menjadi tersangka," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti kepada VIVA.co.id, Senin, 16 Mei 2016.
Jasad Eno ditemukan Jumat, 13 Mei 2016, sekitar pukul 08.40 WIB. Jenazah pertama kali ditemukan tiga teman kerjanya yaitu Yaya Jaidi, Fitroh dan Eroh.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kepolisian di lokasi, Eno ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Pada organ vitalnya tertancap gagang cangkul.
(ren)