Ahok: Saling Kenal Kunci Cegah Kasus Kekerasan Seksual

Ilustrasi/Aksi Solidaritas untuk korban pemerkosaan dan pembunuhan di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dewi Fajriani

VIVA.co.id – Kasus pilu yang menimpa Yuyun, siswi SMP di Bengkulu, yang dibunuh usai diperkosa menyita perhatian publik. Begitu juga dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang ikut memberikan simpatinya. Dia pun menekankan pentingnya sikap saling kenal dan peduli di antara sesama warga, untuk mencegah kasus serupa di DKI.

"Untuk kita yang hidup di Jakarta, baiknya kita saling kenal satu sama lain, dalam hal ini kita berusaha semua orang untuk saling kenal, salah satu wujudnya dengan membangun RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak)," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Gereja  GPIB Petra, Koja, Jakarta Utara, Mingg, 8 Mei 2016.

Jika masyarakat saling kenal dan peduli, menurut Ahok, hubungan masyarakat menjadi lebih dekat. Selain itu,Ahok juga menekankan pentingnya optimalisasi aplikasi yang dapat digunakan aparat untuk memantau laporan warga.

"Di DKI sendiri kita buat menu di QLUE(aplikasi Jakarta Smart City) untuk laporan bahaya, sehingga jika kamu sedang berjalan di sebuah tempat dan merasa was was atau ada bahaya, kamu bisa laporkan situasi di Qlue, sehingga jajaran Satpol PP kami bisa memetakan penempatan petugasnya, kira-kira daerah mana yang banyak orang takut lewati," kata Ahok

Sementara untuk meminimalisir kasus kekerasan seksual, Ahok menuturkan pentingnya pembenahan di kawasan rawan. "Partisipasi masyarakat sangat diperlukan, dan kawasan padat yang cenderung rawan juga perlu dibenahi," ujarnya.

Untuk diketahui, kasus yang menimpa Yuyun, terjadi di sebuah gang, yang berada di dekat kebun. Lokasi ini memang cukup jauh dari pantauan warga, sehingga kawasan tersebut oleh warga dikenal sebagai daerah rawan aksi kejahatan.

(mus)