PDIP Jakarta: Poster Risma for DKI 1 Itu Rekayasa

Foto poster dukungan untuk Tri Rismaharini alias Risma sebagai calon gubernur DKI Jakarta yang beredar di media sosial.
Sumber :
  • IST

VIVA.co.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta bereaksi negatif terhadap peredaran foto poster yang bernada dukungan untuk Tri Rismaharini, alias Risma, Wali Kota Surabaya, sebagai calon gubernur Ibu Kota.

Foto poster itu beredar luas di masyarakat melalui media sosial Twitter. Poster itu menampilkan foto setengah pada Risma yang telah diolah digital dan berwarna dominan hitam-putih. Poster bertulis “Posko Karisma Jakarta, Risma For DKI 1, Bekerja Dengan Hati”.

Muncul juga akun Twitter dengan nama @karisma_jakarta, yang dianggap akun pertama yang menyebarkan poster Risma sebagai calon gubernur Jakarta itu.

Pelaksana Tugas Ketua PDIP DKI Jakarta, Bambang DH, mengaku tak mengetahui asal-muasal poster itu. Dia telah memastikan tak ada pengurus, atau kader PDIP Jakarta yang membuat poster itu.

Bambang, yang juga mantan Wali Kota Surabaya, berkomentar sinis tentang penyebaran poster itu. Dia menenggarai ada orang tertentu yang sesungguhnya berambisi untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta, tetapi bergerak diam-diam karena ingin dicitrakan sebaliknya. Namun, Bambang menolak menyebut dengan lugas orang yang dimaksudnya.

“Mungkin karena memang ambisi, pinjam tangan orang (baca: memanfaatkan orang lain), malu-malu kucing seolah didukung orang,” kata Bambang saat dihubungi wartawan di Jakarta pada Sabtu, 7 Mei 2016.

“Aku tahu rekayasa itu. Mungkin diajak (diminta mencalonkan), malu-malu kucing, ambisi, pinjam tangan orang," Bambang menambahkan.

Bambang menegaskan bahwa PDIP memiliki banyak kader potensial dan berkualitas, tak hanya Risma, yang bisa diusung untuk menjadi calon gubernur Jakarta. Menurutnya, masih banyak kader yang berkualitas, tetapi belum terekspos media massa.

“Stok (kader potensial) PDIP banyak sekali. Jadi, banyak yang bagus, cuma satu-dua orang yang dikenal media. Padahal, banyak sekali PDIP stoknya, tetapi enggak tersentuh media. Orang baik kadang sembunyi, engga ekspos diri," ujarnya. (asp)