Dua Menteri Jokowi Dihadang Puluhan Bidan

Dua menteri Jokowi didemo
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Puluhan bidan dari sejumlah daerah di Indonesia menghadang rombongan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Aksi tersebut sempat membuat dua menteri Jokowi itu panik.

Aksi protes sejumlah bidan ini berlangsung seusai kedua menteri tersebut meresmikan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Kemenkumham), Cinere, Depok Jawa Barat, Selasa, 3 Mei 2016.

Protokoler yang dinilai kecolongan dengan aksi sejumlah bidan ini pun langsung mengamankan sang menteri ke sebuah ruangan sambil berusaha mengusir awak media.

Khawatir aksi meluas, beberapa perwakilan bidan yang didampingi anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka itu akhirnya diizinkan masuk untuk melakukan dialog tertutup selama kurang dari setengah jam.

Usai pertemuan, Menteri Yuddy pun berjanji akan segera membahas tuntutan para bidan tersebut agar segera diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Intinya kita tadi minta sama Pak Menteri agar segera mengangkat para bidan ini jadi PNS tanpa diukur usia. Kasihan mereka, mengabdi telah cukup lama bahkan ada yang sudah belasan tahun tapi masih berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT)," kata Rieke.

Rieke mengatakan, nasib para bidan ini terus digantung oleh pemerintah,
padahal mereka ini adalah ujung tombak kesehatan di daerah-daerah pelosok. "Mereka tidak hanya jadi bidan, namun juga rela menjadi pelayan kesehatan umum," ujanya menambahkan.
 
Mereka yang menggelar aksi protes ini, berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia. Di antaranya, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bengkulu, Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Timur, Pekanbaru Dumai, Jambi dan Sumatera Selatan. Tercatat ada 42.245  bidan  berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT).

"Usia kurang dari 35 tahun sebanyak 39.554 yang akan diangkat menjadi CPNS melalui proses seleksi. Di atas 35 tahun, 2.691 juga lewat seleksi. Yang bingungnya lagi, bahan ujian atau tes kadang tidak sesuai bidang mereka," ucap Rieke yang diiyakan sejumlah bidan tersebut.

Usai menemui sejumlah bidan, MenPAN-RB, Yuddy Chrisnandi mengaku akan segera memproses 95 persen bidan sebagai CPNS.

"Nah yang 5 persen ini yang usianya di atas 35 tahun yang sedang dibahas. Terkait pertimbangan pengabdian. Ya justru karena kita menghargai pengabdian mereka kita akan membicarakan lintas kementerian mengenai payung hukumnya karena kalau mengikuti aturan Undang-Undang tidak cukup dengan peraturan menteri," terang Yuddy.

Ketika disinggung berapa lama proses tersebut akan berlangsung, menteri yang juga politikus Hanura itu meminta para bidan tersebut bersabar. "Anda harus tahu kronologisnya. Ada 42.000 bidan PTT. 39.000 itu di bawah 35 persen, berarti 95 persen bidan PTT sudah bisa diproses. Ada sekitar 2.600 lagi yang usianya di atas 35 tahun. Nah yang di atas 35 tahun inilah yang sedang kita persiapkan payung hukumnya. Tidak cukup permenpan. Tapi yang jelas 95 persen sudah siap proses. Sisanya sedang dibicarakan di lintas kementerian, agar 2.600 ini ikut sertakan jadi CPNS. Nah, payung hukumnya itu yang sedang didiskusikan.”

(mus)