Rayuan Pulau Palsu, Isi Hati Nelayan Tolak Reklamasi
- Istimewa
VIVA.co.id – Ratusan Warga Muara Angke, Jakarta Utara, menyaksikan pemutaran film dokumenter bertajuk Rayuan Pulau Palsu, Sabtu 30 April 2016. Pemutaran film dilakukan melalui layar proyektor besar, bertempat di sebelah Masjid Al Taufik Mubarok, RW 01 Muara Angke.
Warga, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, laki-laki dan perempuan terlihat antusias menyaksikan pemutaran film. Sambil bersorak mereka mendukung adanya film ini, sebagai salah satu bentuk penolakan atas reklamasi.
"Ini pertama kali diputar, kita senang ada film ini, soalnya memang nelayan di sini menolak reklamasi," ujar salah seorang warga, Wati (38), kepada VIVA.co.id.
Menurut wati, selain menghilangkan pendapatan nelayan, reklamasi juga merusak lingkungan teluk Jakarta. Warga pun menyambut baik dengan adanya moratorium reklamasi.
"Kami orang kecil, tangkapan kami dibutuhkan oleh semua masyarakat, kalau tidak ada," kata dia.
Film Dokumenter Rayuan Pulau Palsu, diselenggarakan oleh Watchdoc, berdurasi selama 60 menit.
Film ini menceritakan sulitnya perjuangan nelayan menangkap ikan, setelah proyek reklamasi dilakukan. Selain itu, perjuangan nelayan menggugat proyek reklamasi juga terekam dalam film itu.