Ahok: 'Geng Golf' Wali Kota Rustam Bisa Atur Pangkat Pejabat
- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengungkapkan 'Geng Golf' – di mana Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, menjadi salah satu anggotanya – merupakan perkumpulan pejabat yang pernah sangat berkuasa di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI.
Masuknya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) ke geng itu, bisa menjadi penentu seseorang menjadi pejabat eselon II atau eselon I.
"Jangan harap naik pangkat kalau enggak bisa main golf di Jakarta (Pemerintah Provinsi DKI)," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Senin, 25 April 2016.
Ahok menyebut nama Heru Budi Hartono, yang kini telah menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI, dan Saefullah yang telah menjadi Sekretaris Daerah DKI. Di masa geng golf berkuasa, terhambat jenjang kariernya karena tidak memiliki kemampuan bermain golf.
"Dulu Heru enggak bisa naik pangkat karena enggak bisa main golf dia. Sekda juga enggak bisa," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, berkuasanya geng golf bisa terjadi karena gubernur saat itu, juga memiliki hobi bermain golf. Ahok tidak menyebut siapa nama gubernur itu. Namun, menurutnya, di masa kepemimpinan gubernur itu, para pejabat yang merupakan anggota geng golf, kerap bermain hingga ke luar negeri.
"Pejabat eselon II yang masih tersisa yang suka main golf sekarang tinggal Wali Kota Jakarta Utara. Karena Gubernur Golf, dia jadi ada geng," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, di bawah kepemimpinannya, ia meminta budaya mendiskriminasi pejabat dihilangkan. Seorang camat, misalnya, harus tetap diberi tindakan bila ia tidak berkinerja baik, sekalipun camat itu adalah anggota geng golf.
"Saya bilang tolong lurah ingetin (saat tidak bekerja dengan baik). Jangan pakai politik pejabat ini gengnya siapa," ujar Ahok.
(ren)