Dihuni 3 Ribu Jiwa, Muara Angke Ternyata Belum Diakui Negara

Warga Muara Angke, puluhan tahun hidup tanpa diakui negara.
Sumber :
  • Viva.co.id/Danar Dono

VIVA.co.id –  Kawasan hunian Kampung nelayan, Muara Angke, Jakarta utara telah dihuni oleh tiga ribu jiwa lebih. Namun, sampai saat ini, kawasan yang merupakan hasil reklamasi warga tersebut ternyata belum diakui negara. Hingga saat ini, kampung tersebut belum memiliki RT dan RW.

"Kampung ini hasil reklamasi warga dengan kulit kerang sejak puluhan tahun lalu, dan belum diakui. Tidak punya status RT dan RW," ujar Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman, Sabtu 23 April 2016

Warga juga menyesalkan keadaan tersebut. Dengan tidak memiliki status  RT mau pun RW, mereka merasa sulit jika mengurus dokumen resmi seperti akta lahir dan sejenisnya.

"Kami tidak punya pengurus RT dan RW, kalau ada anak lahir, kami sangat kesulitan mengurus akta kelahiran. Kami harus mencari wilayah yang mau 'menampung' kami dalam data RT dan RW nya, itu 400 ribu lebih. Kami hanya rakyat kecil mohon dibantu," ujar Munarto, salah satu perwakilan warga.

Munarto juga meminta kepada salah satu wakil DPRD DKI yang hadir, Tri Wisaksana, untuk membantu mereka para warga.

"Menurut Pergub, dengan jumlah jiwa seperti sekarang ini (3000 an jiwa) daerah ini sudah layak untuk didirikan pengurus RT dan RW," ungkap Munarto.