Terkuak, Agus Dapat Ide Mutilasi Mayat Ibu Hamil dari Film

Kusmayadi alias Agus, pemutilasi ibu hamil ditangkap
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Kisah pelarian Kusmayadi alias Agus bin Dulgani usai menghabisi nyawa Nur Astiyah - dengan cara memutilasi mayatnya di rumah kontrakan di Kampung Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten - berakhir sudah.

Agus berhasil ditangkap polisi saat bersembunyi di rumah pacar lamanya di Kota Surabaya, Jawa Timur. Ini setelah seseorang melaporkan keberadaan pria berusia 31 tahun itu ke polisi.

Dari penangkapan itu, terkuak juga alasan Agus memutilasi wanita yang tengah mengandung bayi hasil hubungan gelapnya selama ini.

Saat menjalani pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya, pria asal Bogor, Jawa Barat itu mengaku, tega memotong-motong mayat Nur karena ingin menghilangkan jejak, agar pembunuhan itu, tak terungkap.

"Sementara ini pengakuan yang bersangkutan, mengapa dia memutilasi karena ingin menghilangkan jejak," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti, Jumat, 22 April 2016.

Awalnya, menurut Krishna, berdasarkan pengakuan Agus, ia sempat bingung, takut dan panik usai mencekik Nur hingga tewas.

Akhirnya, Agus memilih memotong-motong mayat Nur yang sudah terbujur di hadapannya. Cara itu, terpikirkan olehnya setelah sempat menonton sebuah film tentang cara menghilangkan jejak pembunuhan.

"Dia sempat keluar dari kamar kontrakan setelah tahu korban meninggal, lalu di situ dia memikirkan caranya untuk menghilangkan jejak. Dia nonton film dan dengan harapan polisi tidak mengungkap," ujar Krishna.

Selanjutnya... Mayat dipotong pakai golok dan gergaji...

*** 

Mayat Dipotong Pakai Golok dan Gergaji



?Setelah mendapatkan ide sadis itu, Agus mulai mencari alat untuk memotong mayat Nur. Ia pun memilih menggunakan sebilah golok yang ada di bawah pesawat televisi di dalam rumah itu.

Agus mulai memotong kedua tangan Nur dengan golok. Tapi, saat akan memotong kedua kaki Nur, Agus kesulitan, golok miliknya tak mampu menembus bagian tulang paha kaki korban.

Ia pun kembali keluar rumah dan membeli gergaji, gergaji itu dibelinya dari uang hasil menjual telepon genggam milik korban.

Tapi, menurut Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatantas) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, Agus tidak langsung memutilasi korban usai membunuh korban.

"Jadi pelaku membunuh korban pada Minggu, tapi pelaku baru memotong korban pada Senin, pada hari itu potong tangan pakai golok," kata Herry.

Lalu pada Selasa dini hari, kata Herry, Agus sempat memotong kaki korban dengan golok. Namun, Agus tak berhasil lantaran keras tulang korban.

"Akhirnya pada Selasa paginya, pelaku menjual handphone korban untuk membeli gergaji dan memotong kaki korban," kata dia.

(ren)