Dua Demonstrasi Digelar Tuntut KPK Tangkap Ahok

Ilustrasi demo depan KPK.
Sumber :
  • Eka Permadi/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Puluhan warga Luar Batang yang akan digusur Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau sering disapa Ahok, menggelar unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat, 22 April 2016.

Dalam orasinya, mereka mendesak KPK agar segera menangkap Ahok karena terindikasi tersangkut kasus korupsi. Tak hanya menyampaikan orasi, warga pun meminta untuk menemui Pimpinan KPK agar bisa menyampaikan aspirasinya secara langsung.

Namun, hal ini tidak bisa dilakukan. Kuasa hukum warga, Eggi Sudjana, emosi saat mengetahui pimpinan KPK tidak bisa menemui mereka. 

"Kawan-kawan dari Luar Batang, kita sudah tahu bahwa KPK tidak mau menerima aspirasi masyarakat kecil. KPK tidak mau mendengar kita. Kita tidak diperbolehkan untuk bertemu dengan Pimpinan KPK," kata Eggi.

Setelah ditolak bertemu pimpinan KPK, Eggi meminta warga Luar Batang agar tidak kembali mendatangi KPK. Dia mengajak warga Luar Batang langsung menduduki Balai Kota DKI Jakarta Jumat pekan depan.

"Kita tidak usah datang lagi ke KPK, mereka teman Ahok. Minggu depan kita langsung ke Balai kota, kita duduk, tidur dan langsung mengadili Ahok," katanya.

Setelah itu puluhan warga yang membawa berbagai poster dan spanduk meninggalkan gedung KPK, bersama tim kuasa hukum mereka. 

Sebelum aksi dari warga Luar Batang, kelompok Jaringan Aksi Lawan Ahok (JALA) juga menggelar unjuk rasa dengan tuntutan yang sama, meminta KPK menangkap Ahok. 

Kebijakan Ahok, yang melakukan penggusuran dan Reklamasi Teluk Jakarta, menurut mereka, membuat masyarakat menderita.

"Semua kebijakan Ahok itu lipstik. Aksi-aksinya lipstik, mereka menggusur nelayan secara bar-bar," kata Koordinator JALA, Sunarto di depan gedung KPK.