Banjir di Kota Bekasi Tahun Ini Paling Parah
- ANTARA FOTO/Risky Andrianto/aww/16
VIVA.co.id - Sebagian besar warga korban banjir di Pondok Gede Permai, Kota Bekasi, Jawa Barat, menolak dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Mereka memilih menetap di lantai dua rumah, karena hampir rumah warga berlantai dua sebagai antisipasi banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat hanya ada 50 warga yang bersedia dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
“Selebihnya, kebanyakan memilih tetap di dalam rumahnya. Alasannya, mereka lebih merasa terbiasa dengan musibah banjir," kata Kepala Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Bekasi, Ahmad Dumiyati, Jumat, 22 April 2016.
Aparat BPBD tidak bisa memaksa warga yang memilih bertahan itu untuk dievakuasi. Tim SAR sudah memberikan peringatan agar warga bersiaga kedatangan banjir susulan pada Kamis malam. Tetapi sebagian besar warga tetap bertahan di rumah masing-masing.
"Kami hanya khawatir keselamatan warga. Makanya berusaha agar mereka mau dievakuasi. Tetapi tetap saja mereka memilih bertahan," ujar Dumiyati.
Suyono, Ketua RW 08 pada kompleks perumahan itu, menjelaskan bahwa banyaknya warga yang memilih bertahan di rumah karena mereka sudah terbiasa menghadapi banjir.
"Lagi pula warga banyak sudah memiliki lantai dua di rumahnya. Paling dari total warga hanya sepuluh persen mau dievakuasi, dan sembilan puluh persennya memilih bertahan," katanya.
Total jumlah warga di RW 8 terdiri dari 351 kepala keluarga dengan 1.400 jiwa. "Ada memang yang pindah cuma jumlahnya enggak lebih dari sepuluh kepala keluarga, karena merasa banjir. Tapi untuk yang lainnya masih ingin dan tak mau pindah dari sini," ujar Suyono.
Diakui Suyono, banjir kali ini memang menjadi yang terdahsyat dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab banjir kali ini ada yang mencapai lantai dua rumah warga.
"Memang ini menjadi yang terparah sepanjang musibah banjir yang terjadi. Penyebabnya, karena air meluap melewati sepanjang lebih dari 700 meter tanggul yang memang belum dikerjakan Pemerintah Kota Bekasi," kata Suyono.
Pemerintah baru menyelesaikan sebanyak 800 meter tanggul perumahan. Sisanya belum selesai dikerjakan. Akibatnya air meluber dari tanggul itu dan masuk membanjiri rumah warga.
Banjir yang melanda kompleks perumahan Pondok Gede Permai itu terjadi pada Kamis pagi, 21 April 2016. Ketinggian air bahkan mencapai empat meter. Air sudah surut pada Jumat tetapi meninggalkan lumpur yang cukup tebal di rumah-rumah dan jalanan. (ase)