Demi Game Online, Remaja Ini Jadi Perampok Sadis
VIVA.co.id – Polisi terus mendalami keterangan dua tersangka kasus perampokan disertai penganiayaan berkedok angkutan kota (Angkot) yang menyebabkan Kurniati Permatasari alias Sari (44), terluka setelah dibuang di Fly Over Arif Rahman Hakim, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
Pengakuan mengejutkan pun terdengar dari mulut SJN, remaja 15 tahun yang merupakan salah satu tersangka atas kasus ini. Pada awak media, bocah yang baru berstatus siswa kelas 3 SMP ini mengaku, terpaksa melakukan aksi keji itu karena desakan Deni Nur Alfian (20), rekannya yang diduga sebagai dalang perampokan.
Saya cuma diajak. Pas korbannya melawan Deni, saya getok pakai kunci ban. Saya nyesel pak," tuturnya dengan nada memelas, Kamis, 21 April 2016.
SJN mengaku, uang yang ia dapat dari hasil merampok korban senilai Rp300 ribuan. Uang itu digunakannya untuk jajan dan main game online.
"Saya hobi game online Pak. Iya, sebelum diajak merampok saya diajak minum sama DN. Saya benar-benar menyesal," katanya.
Sementara itu, DN, remaja bertubuh mungil yang tubuh dan tangannya dipenuhi tato mengaku, nekat merampok korban karena bingung belum dapat uang.
"Bensin sudah mau habis. Duitnya cuma kita pakai jajan. Sumpah Pak, baru sekali ini saya merampok," ucapnya.
Selain meringkus dua perampok ini. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya, mobil angkot nomor 20 jurusan Bekasi, warna merah yang digunakan pelaku untuk menjebak korbannya, berikut besi yang digunakan untuk menganiaya korban.
"Kita juga dapati seragam angkot yang berlumuran darah korban. Serta HP korban. Kasusnya akan terus kami dalami," kata Kapolresta Depok, Kombes Dwiyono.
Keduanya dibekuk Selasa, 19 April 2016, di wilayah Bekasi. SJN diringkus saat berada di sekolah sedangkan Deni dibekuk petugas usai narik angkot. Deni sehari-hari berprofesi sebagai sopir tembak angkot.
Seperti diketahui, Sari menjadi korban keberingasan dua perampok ini, saat hendak berdagang ke pasar di kawasan Kemirimuka, Beji, Minggu, 10 April 2016.
Sekitar pukul 05.00 WIB, Sari dianiaya di dalam angkot dan dalam keadaan tak berdaya tubuhnya dibuang di fly over Arif Rahman Hakim. Akibat ulah pelaku, Sari mengalami trauma cukup berat lantaran luka serius di bagian kepala dan wajah.
Pelaku, menurut pengakuan Sari, berhasil merampas uang dagangannya senilai Rp14 juta, perhiasan anting, HP dan delapan ekor burung dara dagangannya.
(mus)