Ada Warga Kesurupan Minta Kaki di Lokasi Mutilasi Ibu Hamil

Suasana di lokasi mutilasi ibu hamil Cikupa, Kamis 14 April 2016.
Sumber :
  • Irwandi Arsyad - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pembunuhan ibu hamil bernama Nur Astiyah yang mayatnya dipotong-potong di rumah kontrakan di Kampung Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, masih saja menjadi pembicaraan hangat warga yang bermukim di sekitar lokasi temuan mayat.

Tak hanya soal kesadisan yang dilakukan pelaku terhadap Nur yang hangat dipergunjingkan, tapi, kali ini muncul cerita-cerita di luar akal sehat.

Seperti, seringnya muncul bau busuk dari rumah kontrakan tempat mayat Nur ditemukan. Bau busuk itu muncul di malam hari. Bau busuk itu menyebar hingga ke jalan di depan rumah.

Padahal, menurut warga bernama Wati, selama ini, sejak mayat ditemukan, bau busuk yang timbul dari mayat hanya dapat tercium di sekitar pintu rumah kontrakan saja.

Sejak kemunculan bau busuk itu, warga dilanda ketakutan yang tak beralasan. Bahkan, penghuni rumah kontrakan yang berada di samping kontrakan korban memilih pindah.

"Kontrakannya juga sudah sepi soalnya, pada pindah gara-gara takut," kata Wati, Rabu, 20 April 2016.

Selanjutnya... Kesurupan minta dicarikan kaki

Kesurupan Minta Dicarikan Kaki

Cerita lain yang tak kalah membuat bulu kuduk merinding adalah, tentang adanya warga yang kesurupan dan mengucapkan kata-kata seperti seseorang yang sedang merintih kesakitan.

Wati menuturkan, warga yang kesurupan itu adalah tetangga korban yang rumahnya berjarak hanya beberapa meter dari rumah kontrakan yang ditempati korban.

Menurut Wati, saat kesurupan, warga itu mengatakan beberapa permintaan seperti, meminta dicarikan kaki dan anggota tubuh lainnya.

"Tadi pagi ada yang kesurupan, ngomongnya gini, ‘Di mana kaki saya? Saya orang Lebak, tolong temukan anggota tubuh saya' begitu katanya," ujar Wati.

Meski demikian, tak ada yang dapat memastikan, kenapa warga yang kesurupan itu mendadak mengucapkan kalimat seolah kasus kesurupan itu berkaitan dengan pembunuhan sadis yang dialami Nur Astiyah.

Seperti diketahui, Nur ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Rabu, 13 April 2016, saat ditemukan, kondisi mayatnya sudah membusuk di dalam plastik berwarna hitam.

Tak hanya itu, ketika plastik itu dibuka di kamar jenazah RSUD Tangerang, ternyata mayat dalam kondisi termutilasi, bagian tangan dan kakinya sudah tidak ada. Di dalam kantong plastik hanya ditemukan bagian tubuh dari pangkal paha kaki hingga kepala dan mayat bayi mungil yang diperkirakan berusia kandungan tujuh bulan.

Saat ini, kasus itu sudah sedikit menemukan titik terang, karena kepolisian sudah menetapkan pria bernama Kusmayadi alias Agus bin Dulgani sebagai pelakunya. Agus saat ini dalam buruan polisi.

Sementara itu, kepolisian juga sudah menemukan bagian tangan Nur yang dibuang pelaku ke semak-semak di wilayah Kecamatan Tigaraksa, Tangerang. Sayangnya, bagian kaki Nur hingga saat ini belum juga bisa ditemukan.