Sadis, Mayat Ibu Hamil Cikupa Dimutilasi Pakai Gergaji

Jasad wanita di RSU Tangerang
Sumber :
  • Anisa Maulida

VIVA.co.id – Hingga saat ini kepolisian masih memburu Kusmayadi alias Agus bin Dulgani, pria yang diduga membunuh ibu hamil bernama Nur Astiyah di rumah kontrakan Kampung Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, diduga Agus menghabisi nyawa wanita yang serumah dengannya itu dengan cara sadis,

Kepala Unit II Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Polisi Rovan Richard, mengatakan wanita yang tengah hamil tujuh bulan itu dihabisi dengan cara dipukul bagian kepala dengan benda tumpul.

"Hasil autopsi penyebab kematian ada luka benda tumpul di kepala, sehingga menyebabkan korban kehabisan darah," kata Rovan di Mapolda Metro Jaya, Senin, 18 April 2016.

Tak hanya itu, yang tak kalah sadisnya, pelaku diduga memotong-motong bagian tubuh wanita berusia 30 tahun itu dengan menggunakan gergaji. Bagian tubuh Nur dipotong di bagian kedua kaki dan kedua tangannya.

"Usai membunuh korban dengan benda tumpul, pelaku memutilasi diduga dengan gergaji," kata Rovan.

Usai memutilasi tubuh Nur, pelaku bersama rekannya yang saat ini menjadi saksi kunci membuang bagian kaki dan tangan korban ke beberapa tempat salah satunya ke sungai.

Selanjutnya... Asmara di balik mutilasi...

Asmara di Balik Mutilasi

Meski belum bisa menangkap Agus, kepolisian menduga kasus pembunuhan sadis itu bermotif hubungan asmara pelaku dengan korban. "Dugaan sementara motif (pembunuhan karena) asmara," kata Rovan Richard.

Namun, itu baru dugaan, karena motif sebenarnya dari kasus itu baru bisa terkuak jika Agus sudah ditangkap.

Sejauh ini, kepolisian telah menetapkan Agus dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). "Bagi masyarakat yang mengetahui informasi terhadap pelaku harap menghubungi pihak kepolisian," kata Rovan.

Selama ini, pelaku dan korban diketahui di tempat yang sama. Mereka bekerja di rumah makan Padang bernama Gumarang di Cikupa. Saat pelaku masuk bekerja di sana sebagai kepala rumah makan, korban sudah keluar dari pekerjaannya.


Selanjutnya... Korban janda beranak satu...

Korban Janda Beranak Satu

Sebelumnya, selama lebih dari lima hari, identitas Nur Astiyah tak kunjung terungkap. Hal itu dikarenakan kondisi mayat yang sudah membusuk dan rusak setelah dimutilasi pelaku.

Namun, identitas wanita berparas cantik itu akhirnya terungkap setelah sebuah keluarga berasal dari Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten mengaku mengenali salah satu baju milik korban.

Menurut Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, dari terkuaknya identitas Nur, akhirnya terungkap kisah hidup Nur.

Ia ternyata seorang ibu muda berstatus janda beranak satu. "Korban adalah janda anak satu," ujar Herry Heryawan,
.
Menurut Herry, anak Nur seorang perempuan yang masih kecil. Kini, anak itu tinggal bersama orangtua Nur di Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten.

Sementara itu, menurut Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro
Jaya, Kombes Pol Musyafak, Kepolisian telah mengambil sampel DNA anak Nur untuk dicocokkan dengan DNA Nur.

"Iya, kemarin juga kami periksa, yang disinyalir putrinya datang dari Banten, kalau enggak salah daerah Malimping. Itu kami ambil DNA-nya, kami periksa, betul enggak itu anaknya korban," ujar Musyafak.

Musyafak menuturkan, dengan diperiksanya anak tersebut, penyidik ingin mengetahui gambaran kehidupan korban.

"Jadi, mungkin penyidik sudah ada gambaran, karena mereka ini kan dalam hidup satu keluarga di mana ada tetangga bersosialisasi. Meskipun informasi dari tetangga si A si B memang kami buktikan secara ilmiah, kami menunggu hasil DNA-nya," ujarnya.

Mayat Nur ditemukan pada Rabu pagi, 13 April 2016. Mayat ditemukan dalam kondisi terpotong terbungkus di dalam plastik sampah berwarna hitam. Temuan mayat Nur diawali kecurigaan warga atas bau menyengat yang tercium hingga keluar rumah kontrakan.

Kecurigaan warga akhirnya terjawab, saat rumah kontrakan itu dibuka warga. Warga menemukan potongan tubuh ibu yang tengah mengandung tujuh bulan itu di dekat kamar mandi. Tak hanya itu, ternyata bayi yang dikandung Nur juga terlahir dan ditemukan sudah tak bernyawa di dalam kantong plastik yang sama. (ase)