Prestasi Memukau Guru SMK 33 Jakarta yang Dibunuh di Mobil
Kamis, 14 April 2016 - 15:45 WIB
Sumber :
- Danar Dono - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Nurdin, guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 33, Kelapa Gading, Jakarta Utara, diduga jadi korban pembunuhan. Jenazahnya ditemukan secara mengenaskan di dalam mobil di garasi rumahnya di Jalan Arjuna Blok BI/32, RT 01/01, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu malam, 13 April 2016.
Padahal Nurdin, di mata para koleganya, memiliki riwayat hidup yang tergolong baik. Menurut Kepala Sub bagian Tata Usaha SMKN 33, Herta, almarhum pernah mengukir prestasi memukau. Nurdin pernah menyandang gelar juara guru berprestasi se-Jakarta Utara tahun 2013.
Karena prestasinya itu, Nurdin pernah diberi jabatan sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. "Bapak sempat menjabat sebagai Wakepsek Bidang Kesiswaan," kata Herta, Kamis 14 April 2016.
Seiring berjalan waktu, kondisi kesehatan Nurdin mulai menurun, ia akhirnya terserang penyakit stroke ringan. Karena penyakit itulah akhirnya Nurdin selalu ditemani sopir pribadi.
"Tapi selama bekerja, saya lihat kalau jalan ya sudah rada tidak normal. Kalau jalan pun harus dituntun, biasanya sopir pribadi," katanya.
Menurut Herta, selama ini Nurdin diketahui sudah beberapa kali mengganti sopir pribadinya. "Dia sudah ada tiga kali gonta-ganti sopir. Nah sopir yang baru ini, baru bekerja sama beliau selama sekitar sebulan. Sementara dua sopir sebelumnya sudah pindah kerjaan lagi," katanya.
Baca Juga :
Meski pernah melihat, Herta mengaku tak tahu menahu tentang sosok sopir Nurdin. "Tapi sopir yang saat ini, kelihatannya baik. Kalau bapak mau turun tangga sering dibantuin. Kira-kira usianya 30-an tahun. Orangnya agak tinggi. Baik dan ramah juga sopirnya, makanya kita enggak menyangka kalau memang pelakunya itu sopir baru Pak Nurdin sendiri," kata Herta.
Mayat Nurdin ditemukan pertama kali oleh istrinya bernama Ida Nuraini (51). Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan mengatakan, awal mula penemuan mayat tersebut pada saat istri korban sampai di rumah dan melihat pintu gerbang rumah tertutup namun pintu garasi terbuka dengan posisi mobil ada di garasi.
"Kemudian saksi masuk ke dalam rumah lalu ke ruang keluarga (ruang tengah) dan melihat darah yang tercecer di lantai ruang keluarga," kata Herry.
Mendapati darah tercecer, istri korban memanggil suaminya namun tidak menjawab. "Kemudian saksi kembali ke garasi melihat lampu dalam mobil menyala dan melihat pintu kaca depan mobil pecah," ujarnya.
Istri korban melihat korban tertidur di bangku depan sebelah kiri mobil Avanza bernomor polisi B 1368 KKl dengan menggunakan kaos dan celana pendek warna biru.
"Namun korban ditemukan sudah tidak sadarkan diri, kemudian saksi memanggil teman saksi bernama Dewi Sartika yang juga seorang guru tempat istri korban juga mengajar," kata dia.
Baca:
(ren)