Bau Tak Sedap Ungkap Kematian Pria Ini
- VIVA.co.id/ Diki Hidayat
VIVA.co.id – Seorang pria ditemukan tewas di dalam indekosnya di Kampung Pangkalan Bambu 2/1, Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis, 7 April 2016, sekitar pukul 23.00 WIB.
Tubuh pria bernama Marhusin Rachman (42), warga Kampung Pisangan RT 04/03, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, itu ditemukan sudah membengkak.
"Kami temukan korban meninggal di atas kasurnya," kata Ivandy (24), tetangga sebelah indekos korban, di lokasi, Jumat dinihari, 8 April 2016.
Sebelum mendapati korban meninggal dunia, kata dia, para penghuni indekos milik Supriyanto itu, mencium bau tak sedap di sekitar lokasi selama dua hari terakhir ini. "Bau bangkai itu berasal dari kamar korban," kata Ivandy.
Saat dia hendak mengecek kamar korban, ternyata kamarnya terkunci. Bersama penghuni lainnya, dia lantas melaporkan kepada pengelola indekos agar mengecek kamar korban.
Lantaran pengelola tak memiliki kunci cadangan, kata Ivandy, dia dan warga lainnya mendobrak kamar itu. Saat pintu terbuka, dia dan warga lainnya melihat korban sudah meninggal.
Selanjutnya, warga pun melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian setempat. Anggota identifikasi Polresta Bekasi Kota dan petugas Polsek Bekasi Selatan lantas datang ke lokasi.
Polisi mengecek dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas menduga korban tewas sudah lebih dari dua hari. Hal itu dilihat dari kondisi tubuhnya yang sudah membengkak dan mengeluarkan bau tak sedap.
Petugas menemukan sejumlah obat-obatan seperti, obat sesak napas, maag dan minuman suplemen. Polisi menduga korban meninggal karena sakit.
Kini, untuk memastikan penyebab kematiannya, jasad korban dibawa ke RS Kramat Jati, Jakarta Timur. Saat ini, kasus itu masih ditangani Polsek Bekasi Selatan.
Sementara itu, Yanto (50), pengelola indekos, mengatakan, korban diketahui sudah menempati kamar itu selama satu tahun. "Sudah setahun dia ngekos. Setahu saya dia karyawan restoran AW. Awalnya di Giant Bekasi. Tapi belum lama ini naik jabatan dan kerjanya dipindah ke Jakarta," kata Yanto.