Ahok Copot Dirut Jakpro, Gagal Kawal Proyek LRT?
VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi DKI mencopot Direktur Utama (Dirut) PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Abdul Hadi dari jabatannya. Abdul yang baru menjabat sekitar setahun itu akan digantikan oleh Satya Heragandhi yang sempat menjabat sebagai direktur utama perusahaan swasta, PT Sanggar Sarana Baja.
"Sertijab (Serah Terima Jabatan)-nya akan dilakukan besok," kata Kepala Badan Pembinaan BUMD dan Penanaman Modal DKI, Yurianto saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Selasa, 5 April 2016.
Yurianto mengatakan, ketidakmampuan Abdul Hadi membuat perusahaan yang dipimpinnya kurang mampu mengerjakan berbagai proyek konstruksi yang dimandatkan Pemerintah DKI. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga yakin dengan penggantian tersebut.
"Banyak pertimbangannya (Abdul Hadi dicopot). Salah satunya karena kompetensinya," kata Yurianto.
Jakpro di bawah kepemimpinan dirut sebelumnya yaitu Budi Karya Sumadi merupakan BUMD yang sering dipuji sebagai perusahaan berkinerja bagus. BUMD itu menangani pekerjaan revitalisasi Waduk Pluit saat Joko Widodo masih menjadi gubernur DKI.
Namun Gubernur Basuki belakangan sering mengeluhkan kinerja Jakpro. Dia bahkan sempat mempersilakan Abdul Hadi mengundurkan diri. Proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Jakarta yang seharusnya dikerjakan Jakpro tak kunjung dilakukan pencanangan tiang pertamanya. Proyek revitalisasi Gelanggang Olah Raga (GOR) Velodrome di Jakarta Timur juga mangkrak.
"Makanya saya bilang kalau Anda (jajaran direksi) mau mundur, ya silakan. Kami mau cari lagi siapa. Abdul Hadi juga mau ikut mundur kayaknya," kata Ahok pada Senin, 11 Januari 2016.