Sandiaga Uno Prihatin Mohammad Sanusi Tersandung Kasus Suap

Sandiaga Uno saat berada di Warakas, Jakarta Utara.
Sumber :
  • Danar Don- VIVA.co.id

VIVA.co.id - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengaku prihatin dengan kasus suap yang membelit salah satu saingannya, Mohammad Sanusi. Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta itu ditangkap Kamis malam oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah ketahuan terima uang suap.

Sanusi merupakan salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta dari internal Partai Gerindra yang masuk dalam bursa pencalonan untuk Pemilihan Kepala Daerah 2017. Sandiaga juga diketahui masuk dalam bursa pencalonan bakal calon Gubernur DKI oleh Gerindra.

Sanusi ditangkap lantaran terkait kasus suap pembahasan dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) DKI Jakarta, dengan tersangka lainnya Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja.

"Tadi ada warga yang bilang supaya saya tidak korupsi, jangan sampai sudah nyalon (gubernur) gini di depannya baik tapi di belakang korupsi. Ini bentuk keprihatinan warga. Saya sendiri sangat tidak kompromi dengan masalah ini," kata Sandiaga yang ditemui di Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta, Minggu, 3 April 2016.

Ia menegaskan selalu mendukung langkah KPK dan suara masyarakat untuk memberantas korupsi. Kata Sandi, sapaan akrabnya, KPK memang tidak boleh setengah-setengah dalam memberantas korupsi yang sudah menjadi kanker dan mendarah daging di Indonesia.

"Saya mengerti sekali, ini salah satu alasan kenapa ekonomi kita tidak efisien. Ekonomi kita tidak berkembang karena praktek-praktek seperti ini. Anak-anak Saya di rumah juga selalu ingetin, 'Pak sekarang sudah nyalon, harga mati enggak boleh korupsi', begitu katanya," ucap pengusaha itu.

Sandiaga juga menekankan Partai Gerindra sudah mengeluarkan pernyataan yang sangat keras untuk anti terhadap kegiatan korupsi, dimana Gerindra merupakan partai yang mendukung penguatan KPK. "Kita tolak revisi yang melemahkan UU KPK," kata dia. (ren)