Pengakuan Keluarga di Balik Kasus Polisi Bunuh Istri
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Kasus pembunuhan yang dilakukan oknum anggota Polresta Depok, Bripka Triono, terhadap istrinya mulai berbuntut panjang. Pihak keluarga korban yang tak terima akhirnya membuka suara pada media.
Ditemui di rumah salah satu keluarga besar Ratnita Handriani (almarhumah), di kawasan Beji, Depok, sejumlah orang terdekat Ratnita akhirnya membeberkan sederet cerita di balik peristiwa nahas itu. Chaeruddin, paman korban, mengatakan, pihaknya sempat tak menyangka jika pelaku berdarah dingin itu adalah Triono, suami korban sendiri.
"Meski akhirnya kita tahu, mereka ternyata sering cekcok. Bahkan korban sering terlibat cekcok juga dengan saudara iparnya. Ya, adik-adik Triono itu. Malah pernah, satu waktu korban sempat dikeroyok. Mau diusir dari rumahnya oleh adik-adik Triono. Tapi Triono diam aja. Enggak ngebelain istrinya," tutur Chaerudin mengenang kisah pahit almarhumah, Sabtu 2 April 2016.
Tak hanya berlaku kasar secara fisik, keluarga Triono, terutama adiknya, kata Chaerudin, bahkan sempat menyampaikan kata-kata tak pantas dengan hinaan dan cacian.
"Jadi tidak benar itu yang ditulis selama ini, seolah-olah ponakan saya galak sama suaminya. Itu sama sekali tidak benar. Kalian bisa buktikan kok. Isi SMS nya kan bisa dibuka. Sekarang HP korban diamankan penyidik. Di situ kalian bisa lihat kebenarannya, dari pernyataan di SMS HP keponakan saya," ucapnya.
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang dialami korban bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, korban juga sempat mengalami kekerasan fisik dan melaporkannya ke kesatuan, tempat Bripka Triono bertugas.
"Dulu keponakan saya pernah ditendang sampai mental keluar halaman. Kasusnya pernah dilaporin ke Provost kok. Polres Depok yang nangani, kalau enggak salah tahun 2013. Kan emang dia (pelaku) tugas di sana," ujarnya.