Sekolah HighScope Beberkan Dugaan Bullying Anak Didik
- Istimewa
VIVA.co.id – Vice Principal K-9, HighScope Indonesia, Dimas Hartono menjelaskan kronologi yang didapatkan terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap sesama anak didiknya.
"Ini terjadi di luar sekolah dan di luar jam sekolah. Hari Sabtu, sekolah kami libur," kata Dimas di HighScope Indonesia, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat 18 Maret 2016.
Menurutnya, kejadian itu bukanlah tindakan bullying. Pada Sabtu, 5 Maret 2016 lalu, F memang bersitegang dengan temannya karena suatu masalah.
"Satu anak klarifikasi ke satu anak lainnya. Nah, anak itu mengajak dua temannya yang lain dan tidak ada tindak bullying," ujar dia.
Usai kejadian itu, lanjutnya, F tidak menceritakan hal itu ke orangtuanya, melainkan bercerita kepada gurunya di sekolah pada Senin lalu, 7 Maret 2016. Lalu, orangtua F baru tahu kejadian tersebut dari guru anaknya pada Rabu 9 Maret 2016.
"Langkah-langkah yang diambil, yaitu kita buat kronologi dan konfirmasi dengan semua pihak terkait. Orangtua dipanggil secara terpisah," kata dia.
Lantas, terus Dimas, pihak sekolah telah melakukan berbagai tindakan, agar tidak lagi terjadi kejadian yang sama.
"Konsekuensi yang kami berikan logis. Seusia dengan peraturan, karena tujuannya mendidik, kami berikan surat peringatan dan surat permintaan maaf," ucap dia.
Sedangkan untuk F, katanya, sekolah telah memberikan pendampingan dari departemen psikologi di sekolah. Dari hasil pendampingan itu, F dikatakan sudah tidak mengalami trauma.
"Dia sudah jauh lebih tenang dan tidak lagi merasa terancam. Anak itu sudah oke kata psikolog," ucap dia.
Baca juga:
(asp)