Maju Via Independen, Ahok Terancam Tak Berlaga di Pilgub DKI

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai pelantikan di Istana Negara, 19 November 2014
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id – Dengan memutuskan untuk memilih jalur independen sebagai kendaraan mendaftarkan keikutsertaan di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI, Basuki Tjahaja Purnama berisiko terancam batal berlaga di Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017.

Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, ia telah menyampaikan risiko besar yang dihadapinya ini kepada Teman Ahok, komunitas relawan pengumpul Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat menemuinya pada Minggu malam, 6 Maret 2016.

"Saya bilang, kalian sadar enggak risiko ini? Risikonya di saya," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Senin, 7 Maret 2016.

Ahok mengatakan, Teman Ahok bisa tidak memenuhi tenggat waktu melakukan verifikasi terhadap seluruh dokumen fotokopi KTP yang terkumpul sebelum pendaftaran calon independen pada Juli 2017.

Bila pun tenggat waktu terpenuhi dan seluruh KTP terverifikasi, oknum di KPUD DKI bisa menggagalkan niat Ahok untuk maju dari jalur independen. Oknum KPU Jakarta yang tidak profesional atau telah disisipi kepentingan politik bisa menyatakan bahwa jumlah KTP yang sah digunakan sebagai syarat bagi Ahok maju dari jalur independen tidak mencapai 525.000 lembar yang merupakan jumlah minimal.

"Potensi (oknum KPUD DKI) batalin ini gampang banget," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, dengan keputusannya untuk mengumumkan maju dari jalur independen hari ini, partai politik yang semula memiliki niat untuk mengusungnya, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dipastikan akan kecewa.

Dengan demikian, bila KPUD DKI menyatakan dirinya tidak memenuhi syarat untuk maju dari jalur independen, partai politik juga tidak akan ada lagi yang mau mengusungnya.

Hal itu membuat karier Ahok sebagai Gubernur DKI dipastikan hanya akan sampai berlangsung pada bulan Oktober tahun 2017, saat Gubernur DKI periode 2017 - 2022 dilantik.

"Situasi seperti ini yang sebenarnya diharapkan juga sama lawan politik saya. Partai politik tidak ada yang mau nyalonin saya, dari jalur independen saya juga enggak bisa maju. Semua jadinya bertanding tanpa saya," ujar Ahok.