Kasus DBD di Sekolah, Ahok Ancam Cabut TKD Guru
- VIVA/Fajar GM
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) karena tindakan yang dilakukan petugas satuan pengaman (satpam) yang menjaga rumahnya.
Satpam selama berbulan-bulan tidak mengganti air di dudukan dispenser yang ada di pos jaga. Nyamuk demam berdarah membuat jentik di sana. Ahok, sapaan akrab Basuki, dan seorang putranya akhirnya terkena DBD dan tidak beraktivitas secara normal selama beberapa hari.
"Saya udah ingetin satpam. Air di dudukan dispenser yang biasa kamu pakai buat bikin kopi itu harus sering diganti. Jangan dibiarkan berminggu-minggu, berbulan-bulan," ujar Ahok di SDN 01 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 4 Maret 2016.
Berdasarkan pengalamannya ini, Ahok pun meminta pihak sekolah untuk mewaspadai setiap genangan air di sekolah. Semua unsur sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guru, hingga penjaga sekolah harus sadar akan bahaya gigitan nyamuk demam berdarah pada murid mereka.
"Kesimpulan kami, kepala sekolah dan guru matanya rabun kalau tidak lihat nyamuk bergerombol," ujar Ahok.
Menurutnya, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI, nyamuk demam berdarah biasanya menggigit antara pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB. Hal ini berarti mengancam siswa saat mereka sedang belajar.
Ahok juga akan memberi sanksi penghapusan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) kepada jajaran kepala sekolah, guru, dan penjaga sekolah bila tidak mampu mencegah siswa digigit nyamuk demam berdarah. Semua program pemberantasan penyakit DBD yang ia canangkan hanya akan menjadi formalitas bila hal itu tetap terjadi.
"Kalau masih ada kejadian, semua TKD-nya saya cabut. Saya enggak mau denger ada gigitan nyamuk di sekolah," ujar Ahok.