Proyek Drainase Mangkrak, Warga Bekasi Keluhkan Banjir

Banjir di Kota Bekasi
Sumber :
  • VIVA/Hari Fauzan

VIVA.co.id - Warga Kota Bekasi mengeluhkan proyek pembangunan saluran air atau drainase yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bekasi karena tak dikerjakan secara maksimal. Pemerintah dianggap menelantarkan pengerjaan saluran air tersebut.

Pembangunan saluran air yang awalnya membuat masyarakat senang saat dikerjakan pada empat bulan lalu dengan informasi bocoran alokasi anggaran senilai Rp1,2 miliar itu bakal membebaskan mereka dari banjir yang kerap terjadi, ternyata tak dilakukan maksimal dan tidak diselesaikan dengan baik.

Sedianya, saluran air yang dibuat Pemkot Bekasi itu sebagai upaya mengatasi banjir di Jalan raya Hankam, Jatiranggon, Jatisampurna, Kota Bekasi (depan Sekolah Strada).

Namun, warga menemukan bukti apabila pembangunan saluran itu tidak selesai setelah pipanya terhalang kabel-kabel di bawah tanah.

"Padahal saat pemerintah mau membuat saluran kami sudah senang. Tapi ternyata tidak sampai diselesaikan secara tuntas setelah kami temukan di dalam tanah pipa saluran itu terputus oleh berbagai kabel di bawah jalan hingga terputus untuk sampai ke aliran kali Sunter," kata salah seorang warga perumahan Radiance Villa yang juga Ketua RT 09, Faried Haryanto (42), Senin malam, 29 Februari 2016.

Lantaran tidak berjalan maksimal itu, kata Faried, sampai saat ini jalan raya di lokasi itu pun tetap saja tergenang banjir hingga sekitar 30-40 cm. Tidak itu saja, imbas dari banjir dan pengerjaan saluran itu komplek perumahan tempat tinggalnya ikut tergenang.

"Ada sekitar 100 KK di dua RT di Perumahan Radiance Villa gara-gara pembangunan proyek itu tak tuntas kerap selalu menjadi langganan banjir karena genangan air dari jalan raya itu mengalir ke perumahan hingga mencapai 50 cm," ujarnya menambahkan.

Lebih jauh, Faried menjelaskan, 100 kk yang ada di perumahan yang kebanjiran itu terletak di RT 09 dan RT 13. Dan di lokasi itu pun setiap hujan turun dengan curah yang tinggi dalam waktu yang lama pasti banjir setinggi 50 cm tergenang.

"Banjir memang hanya ada di jalan raya perumahan saja, tapi tetap saja menggangu aktifitas warga terlebih, ada juga warga yang rumahnya sampai tergenang karena belum merenovasi rumahnya dengan menaikkan permukaan tanahnya," ujarnya.

Sementara, hujan yang mengguyur pada Senin petang kurang lebih sekitar satu jam tadi pun telah membuat tempat tinggalnya kembali tergenang hingga saat ini. "Banjir sudah jadi biasa di sini sejak pertama kali saya menghuni rumah tahun 2009 lalu. Saya sendiri saat beli rumah di sini tidak tahu kalau ternyata banjir," tuturnya.

Dia berharap bersama dengan warga sekitar agar Pemerintah Kota Bekasi bisa kembali melanjutkan pengerjaan saluran yang ada di jalan raya Hankam sehingga bisa mengatasi banjir di daerahnya itu dan warga pun menjadi nyaman dan tenang apabila hujan turun.

"Kami sudah membuat surat ke pemerintah Kota Bekasi sampai saya sendiri menghubungi Wali Kota melalui pesan whatsappnya meski tak terbalas tapi saya lihat dibaca oleh beliau sehingga kemungkinan akan ditindaklanjuti."

(mus)