Ketika Budi Waseso dan Wagub Djarot Uji Urin Narkoba

Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen Pol Budi Waseso.
Sumber :
  • Purna Karyanto

VIVA.co.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggalakkan kampanye antinarkoba. Keduanya berkomitmen untuk terus melakukan inspeksi mendadak (sidak), terutama ke daerah rawan narkoba seperti tempat hiburan malam.

"Nanti ke depan kami razia akan membawa anjing pelacak juga yang bisa mengendus narkoba. Sidak secara berkala dan mendadak" ujar Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso dalam acara pemusnahan 120 kg narkoba di Jakarta, Jumat 26 Februari 2016.

Dalam acara itu, BNN juga mengundang para pengelola hiburan malam. Mereka diminta mengontrol tempat usahanya agar tidak dijadikan tempat transaksi narkoba.

Ke depannya, Buwas, sapaan Budi Waseso, berjanji jika aparat akan melakukan penegakan hukum melawan narkoba secara masif.

Tahun lalu, menurut Buwas, BNN memusnahkan sekitar 6 ton narkoba berbagai jenis. Namun ternyata jumlah itu hanya 20 persen dari jumlah total narkoba yang masuk ke Indonesia. Sisanya beredar ke masyarakat.

Mengingat besarnya potensi pasar narkoba di Indonesia, dibutuhkan komitmen semua pihak, baik BNN, Kepolisian, TNI, Bea Cukai, dan pemerintah daerah (Pemda) serta masyarakat agar Indonesia bisa keluar dari darurat narkoba.

Untuk membuktikan komitmennya, Buwas, bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melakukan tes urine. Hasilnya, mereka dinyatakan negatif narkoba.

"Saya berpesan kepada aparat, seluruh jajaran bahwa kita jangan main mata dengan para pelaku narkoba," kata Buwas.