Alasan PDIP Tertarik Usung Ahok di Pilgub DKI 2017

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Kinerja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memimpin Jakarta selama lebih dari tiga tahun, baik sebagai gubernur maupun wakil gubernur dinilai memberi manfaat besar bagi masyarakat Jakarta.

Selama memimpin, Ahok, sapaan akrab Basuki, juga tidak pernah terlibat masalah hukum yang benar-benar serius.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang juga ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI-P mengatakan, hal itu merupakan penyebab partainya memiliki niatan mengusung Ahok sebagai calon bubernur di Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017.

"Incumbent (petahana) yang mempunyai orientasi melanjutkan pembangunan pasti kami beri rekomendasi (untuk diusung)," ujar Djarot di Balai Kota DKI, Senin, 22 Februari 2016.

Meski demikian, Djarot mengatakan, sesuai mekanisme yang berlaku di partainya, pengusungan Ahok sebagai calon gubernur harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Djarot menambahkan, partainya segera mendiskusikan hal ini secara internal. Jumlah 28 kursi PDI-P di DPRD DKI adalah modal yang sangat berharga untuk melakukan pengusungan secara mandiri.

"Yang paling bisa mendukung calon gubernur DKI secara mandiri itu PDI-P," ujar Djarot.

Kemungkinan, pengusungan Ahok oleh PDI-P dikemukakan oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto. Hasto mengatakan, PDI-P menilai Ahok bekerja dengan baik dengan wakilnya saat ini, Djarot Saiful Hidayat, yang merupakan kader PDI-P, dalam membangun dan membenahi Jakarta.

"Keduanya sangat harmonis saat memimpin DKI Jakarta," ujar Hasto dalam rapat kerja cabang PDI-P di Surabaya, Sabtu, 20 Februari 2016