Perseteruan Ahok dan Haji Lulung 'Memanas' di Kalijodo

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Perseteruan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok dengan Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham Lunggana, alias Haji Lulung rupanya tak hanya terjadi di pembahasan anggaran daerah dan kasus dugaan korupsi Uninterruptible Power Supply (UPS) saja.

Rivalitas dua politisi lokal di Ibu Kota Jakarta itu juga seolah abadi hingga akhirnya kembali memanas di rencana penggusuran Kalijodo.

Hal itu terungkap dalam sindiran yang dilontarkan Ahok, saat menanggapi protes 'koboi' Kalijodo, Daeng Azis atas rencana penggusuran kawasan prostitusi itu.

Ahok menyarankan Daeng Azis meminta bantuan Haji Lulung dalam perkara keberadaan bangunan milik pria yang gemar memakai topi koboi di kawasan Kalijodo yang akan segera digusur. Ahok mengatakan hal itu, karena ia tahu Haji Lulung memiliki kantor pengacara.

Meski demikian, Ahok mengatakan, pihak yang bisa dipastikan bersalah dalam hal ini adalah Daeng Azis. Pemerintah Provinsi DKI dipastikan turut membongkar bangunan seluas 1.037 meter persegi di atas tanah seluas 1.847 meter persegi di Jalan Kepanduan II RT 001 RW 05.

"Dia menuntut (agar pembongkaran dibatalkan), kita juga bisa menuntut dia. Dia cocok cari Lulung (untuk dijadikan pengacara). Tetapi, dia sebenarnya harus disuruh juga untuk baca undang-undang," ujar Ahok, Selasa 16 Februari 2016.

Selanjutnya... Haji Lulung membalas...



Haji Lulung membalas


Rupanya Haji Lulung tak mau begitu saja disindir oleh Ahok, hanya beberapa jam setelah Ahok melontarkan kalimat sindiran di Balai Kota, Haji Lulung langsung membalasnya.

Kali ini, pria yang memiliki gaya rambut unik itu mengaitkan rencana penggusuran Kalijodo dengan isu dugaan korupsi proyek Rumah Sakit (RS) Sumber Waras.

"Itu kan Kalijodo pengalihan isu Sumber Waras. Kenapa Daeng cari saya, karena ada Posko Halus (Haji Lulung untuk Semua)," kata Lulung, di Gedung DPRD Jakarta.

Seperti diketahui, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sempat mengeluarkan audit investigatif terkait pembelian lahan RS Sumber Waras, Jakarta Barat.

Pada hasil audit itu, BPK mencantumkan ada temuan dugaan penyimpangan. Saat ini, Komisi Pemberantasan Korupsi tengah membuka penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait hal tersebut.

"Ini ada apa dengan Kalijodo? Pengalihan isu Sumber Waras. Saya malah cepet-cepet ingin dia (Ahok) ditahan," kata Lulung menambahkan. (asp)