Tiga Hari Unjuk Rasa, Enam Pegawai Honorer Ambruk

Ribuan guru honorer menggelar unjuk rasa di Istana Negara
Sumber :
  • Foe Peace Simbolon/VIVA.co.id

VIVA.co.id - Ikatan Forum Honorer Kategori 2 (FHK2I) menggelar aksi unjuk rasa di Istana Negara, Jakarta, sejak Rabu, 10 Februari 2016 hingga Jumat, 12 Februari 2016. Para pengunjuk rasa itu menuntut untuk diangkat menjadi Pegawai Negara Sipil (PNS).

Demo yang berlangsung selama tiga hari itu pun membuat sejumlah pengunjuk rasa ambruk. Ada yang mengalami pusing kepala hingga kejang-kejang.

"Ada enam orang pengunjuk rasa yang mengalami sakit mulai dari vertigo hingga kejang-kejang," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokes) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Musyafak dalam keterangannya, Jumat, 12 Februari 2016.

Seorang pengunjuk rasa ambruk pada Kamis, 11 Februari 2016. "Satu orang dari pengunjuk rasa dirujuk ke RS Tarakan dengan diagnosa vertigo atas nama Hanung (35) alamat Jepara, Jawa Tengah," ujar Musyafak.

Sementara lima orang lainnya jatuh pada Jumat, 12 Februari 2016. Mereka pun dibawa ke RS Tarakan.

Kelima pengunjuk rasa tersebut yaitu Tita Sugiharti (48) asal Tambun Selatan, mengalami sesak nafas, nyeri uluh hati dan vertigo; Eli Sulastri (43) asal Bandung, mengalami lemas, pusing, sakit kepala dan hipertensi; Sri Mahanani (44) asal Kendal, mengalami pusing, sesak dan nyeri ulu hati.

Selanjutnya, Kodiyah (33) asal Kendal, mengalami dismenore, sakit kepala dan didiagnosa dismenore; Puji Rahayu (45) asal Kendal, mengalami pusing dan sempat kejang histerik. "Kelima pasien tersebut sudah kembali dan tidak dirawat," katanya.

Musyafak menambahkan, bidang kesehatan Polda Metro Jaya akan memberikan pelayanan terbaik kepada polisi yang melakukan pengamanan maupun pegawai honorer yang berunjuk rasa tersebut. "Kami memberi pelayanan kesehatan dengan gratis," ujar Musyafak. (ase)