Kenangan Teman Sebangku Bocah SD yang Dibunuh Begeng
Selasa, 9 Februari 2016 - 14:56 WIB
Sumber :
- Zahrul Darmawan/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Bangku kosong di bagian depan kelas itu, seolah menjadi saksi bisu sosok Jamaludin, siswa kelas satu SDN Beji 3, Depok, Jawa Barat. Dia tewas, setelah menjadi korban penculikan. Kini, para guru dan teman sekelas korban hanya bisa mengenang kecerian bocah malang itu.
Raisya salah satunya, teman yang sempat duduk di samping almarhum ini seakan tak percaya peristiwa nahas itu terjadi. Dengan mata berkaca-kaca, Raisya mengaku kangen dengan Jamal, sahabat yang dikenalnya cukup cerdas.
"Iya anaknya baik, kita semua kangen sama Jamal," itulah kata-kata yang keluar dari mulut mungil bocah kelas satu SD tersebut, Selasa 9 Februari 2016.
Sama seperti yang lainnya, Sujiati, Kepala Sekolah SDN Beji 3 ini juga mengaku tak menyangka, jika pelaku tega menghabisi nyawa anak didiknya itu.
"Biadab banget, anak masih kecil kenapa sampai dibunuh. Kami berharap, pelakunya di hukum mati atau di hukum seberat-beratnya," ucap Sujiati.
Atas kasus ini, ia pun kembali mengimbau orangtua agar ikut aktif mengawasi, dan intens berkomunikasi dengan pihak sekolah maupun anaknya.
"Berulang kali, kami menghimbau pada siswa-siswi kami untuk selalu waspada, jangan mau diajak orang yang tidak dikenal. Termasuk, jika diberikan permen dan jajanan. atau iming-iming lainnya. Kami juga mengingatkan pada para orangtua, apabila anak belum sampai rumah harap segera laporkan ke sekolah." jelasnya.
Sebelumnya, Jamaludin, bocah 7 tahun warga Jalan H. Asmawi Beji Depok itu tewas setelah diculik Januar Arifin, alias Begeng (35) pada Sabtu 5 Februari 2016.
Modusnya, pelaku membawa bocah ini dengan iming-iming uang Rp 2000. Korban akhirnya berhasil ditemukan polisi, setelah adanya laporan anak hilang.
Baca Juga :
Namun nahas, dalam peristiwa penggrebekan Minggu 6 Februari 2016, sekitar pukul 04:00 WIB, korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa di sudut kamar mandi kediaman tersangka di Jalan Al Baido 1, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Kasusnya ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Depok. (asp)