Waspada, DBD Terparah di Jaktim Terjadi di Duren Sawit
Jumat, 5 Februari 2016 - 17:17 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA.co.id - Kepala Sub Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Iwan Kurniawan, mengungkapkan, sejak Januari hingga 5 Februari 2016, angka penderita dema berdarah dengue aliad DBD sudah mencapai 461 kasus, 220 di antaranya positif.
Dari angka ini, Kecamatan Duren Sawit menduduki peringkat pertama dengan angka 96 kasus. Menyusul kemudian Pulogadung dengan angka 59 kasus.
"Duren sawit peringkat pertama tertinggi, disusul Kramatjati, Ciracas dan Jatinegara,"kata Iwan, Jumat 5 Februari 2016
Untuk Kramatjati dan Ciracas, Iwan mengatakan masing-masing daerah tersebut terdapat 57 kasus. Sedangkan untuk Jatinegara 45 kasus. Selain wilayah tersebut, kasus DBD juga terjadi di Cipayung dengan 42 kasus, Pasarebo 31 kasus, Cakung 27 kasus, Makasar 24 kasus dan Matraman 23 kasus.
Iwan mengatakan, penderita didominasi oleh anak-anak, dan sampai saat ini juga pihaknya masih terus berusaha menanggulangi tingginya kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes agypti ini dengan cara melakukan pengasapan (fogging).
"Kebanyakan penderita DBD ini adalah anak-anak. Diduga mereka terkena di sekolahnya masing-masing. Makanya kita lakukan fogging di sekolah-sekolah dan saat ini sudah mulai berjalan," ujar Iwan.
Baca Juga :
Sedangkan fogging di rumah- rumah, lanjut Iwan, harus dilakukan jika sudah ada jentik nyamuknya. Biasanya masa perubahan dari jentik ke nyamuk sekitar 3-10 hari. Masyarakat harus segera melaporkan jika ada tetangga terkena DBD ke kelurahan setempat.
"Jika ada yang kena DBD, masyarakat harus langsung lapor, agar pihak kelurahan dapat menindaklanjuti bersama puskesmas atau Sudin Kesehatan untuk langsung ditangani dan dilakukan fogging diwilayahnya," kata dia.
(ren)