Ahok Tantang Insinyur Percantik Jalan MH. Thamrin

Ilustrasi jalan raya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Dinas Bina Marga DKI menyelenggarakan lokakarya berjudul Pembangunan Kota Jakarta Berorientasi Pejalan Kaki (Pedestrian).

Dalam acara yang diselenggarakan di kantor Gedung Dinas Teknis DKI di Jalan Taman Jatibaru, Cideng, Jakarta Pusat, Gubernur DKI, Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, meminta para peserta lokakarya yang terdiri dari para akademisi, insinyur, pecinta lingkungan, hingga arsitek dan desainer, menyusun rancangan konstruksi trotoar dan jalur pejalan kaki (pedestrian) yang ideal di Jakarta.

"Saya ingin komunitas ini mendesain bentuk jalur pedestrian untuk dibangun di tiap wilayah. Mesti jelas dan bagus. Kita coba desain dulu sebelum diterapkan," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Gedung Dinas Teknis, Selasa, 2 Februari 2016.

Ahok mengatakan, desain yang menurutnya paling ideal akan digunakan oleh Pemerintah Provinsi DKI untuk menata ulang trotoar di kawasan Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin, dan beberapa kawasan lain.

DKI berencana membongkar trotoar di kawasan jalan protokol utama di Jakarta itu pada tahun 2018. Trotoar rencananya akan dibuat lebih lebar, memakan area di dalam pagar gedung, dan memakan satu jalur kendaraan.

Baca juga:

Selain dari segi estetika, Ahok meminta para peserta lokakarya merancang pula segi fungsi. Bagian di bawah tanah trotoar harus menjadi tempat untuk sambungan utilitas seperti kabel listrik, telepon, dan fiber optik.

Sambungan-sambungan itu nantinya tidak diperbolehkan lagi berada di saluran air yang bisa mengganggu aliran dan berimbas kepada munculnya genangan.

"Kita enggak mau lagi bangun trotoar pakai cone block. Terus kalau orang mau bongkar (untuk pasang utilitas) bagaimana? Makanya bikin saluran. Di tiap 30 meter, ada titik buat orang masuk. Jadi selain trotoarnya lebar dan bagus, ada box untuk saluran. Orang mau pasang kabel di Jakarta cukup turun. Enggak merusak trotoar yang ada," ujar Ahok.

Selain itu, Ahok meminta agar trotoar dirancang sedemikian rupa. Selain menyediakan ruang untuk para pejalan kaki, juga menyediakan ruang untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan dengan rapi.

Sementara itu, selain membuat nyaman para pejalan kaki, DKI berencana memfungsikan trotoar yang telah ditata sebagai sentra ekonomi skala kecil. DKI berencana menempatkan para PKL yang dibina Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI di sepanjang trotoar untuk menjadikan trotoar juga sebagai tempat berkumpul bagi warga Jakarta.

"Tapi PKL-nya jangan yang pakai gerobak kayu. Gerobak alumunium lah. Mereka wajib mendaftar juga di Bank DKI. Nanti bisa kita kasih modal mereka," ujar Ahok.

Baca juga:

(ren)