Diberi Stok Beras Rp1,5 Triliun, Ahok Girang

Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersyukur, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Food Station Tjipinang Jaya, Badan Urusan Logistik (Bulog), menambahkan stok komoditi beras untuk didistribusikan di wilayah Jakarta sebanyak 200.000 ton.

Bersama Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, Dirut Food Station Arief Prasetyo Adi, dan Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan DKI Darjamuni, Ahok, sapaan akrab Basuki, secara simbolis melepas keberangkatan lima truk yang mengangkut beras dari Gudang Bulog Divisi Regional Jakarta dan Banten di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, ke Pasar Induk Beras Cipinang yang dikelola Food Station di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Sebelumnya, kedua pihak melakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang dijadikannya Food Station sebagai saluran distribusi Bulog di Jakarta.

"Kalau dagang itu, istilahnya ada pepatah kuno yang bilang kita jangan takut miskin. Jadi kalau dagang itu kita harus memastikan barang punya kita ada. Dan kita (Pemerintah Provinsi DKI), tiba-tiba, tanpa keluar modal, dikasih barang sebanyak 200.000 ton. Bayangin, itu senilai Rp1,5 triliun," ujar Ahok di Gudang Bulog Kelapa Gading, Selasa, 2 Februari 2016.

Ahok mengatakan tambahan stok beras yang sangat berharga akan digunakan DKI untuk semakin menstabilkan harga beras. Dengan beras yang tersedia, DKI bisa terus melakukan operasi pasar. Sehingga, walau harga beras naik di sentra-sentra produksi sekali pun, harga beras di Jakarta dipastikan tetap stabil.

"Kamu bisa laksanakan operasi pasar tanpa mengenal ini hari raya, enggak lihat harga lagi naik. Tiap hari kamu bisa operasi. Dan kita bisa jual satu liter beras seharga Rp7.000, bahkan Rp6.800," ujar Ahok.

Sementara, Dirut Bulog Djarot mengatakan mekanisme kerja sama Bulog dengan BUMD untuk pertama kalinya dilakukan dengan BUMD DKI, Food Station. Djarot mengatakan mekanisme yang dijalankan sangat baik. BUMD yang telah menjadi penguasa pasar di daerahnya dijadikan Bulog sebagai saluran untuk mendistribusikan beras.

"Kita butuh distribusi yang tepat dan cepat untuk memastikan ketersediaan yang cukup. Dan saya yakin bantuan dari teman-teman BUMD yang notabene sudah memiliki infrastruktur fisik dan sistem yang bagus, akan memperlancar arus barang dari gudang, langsung ke konsumen. Artinya, harga kita kendalikan menjadi stabil," ujar Djarot.