Benahi Jakarta, Ahok Menyesal Telat Pecat Sejumlah Pejabat

Sumber :
  • Instagram @basukibtp

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyesal terlambat memecat sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi DKI.

Menurut dia, jika pemecatan terhadap mereka dilakukan lebih awal, pembenahan terhadap beberapa masalah di Jakarta dinilai akan lebih cepat.

Ahok, sapaan akrab Basuki, mencontohkan tindakannya mencopot jabatan mantan Kepala Dinas Tata Air DKI Tri Djoko Sri Margianto. Ketika Tri Djoko diganti Teguh Hendarwan, kinerja Dinas Tata Air langsung meningkat. Beberapa bangunan yang menghambat saluran air di Jakarta segera dibongkar. Tindakan pencegahan banjir di Jakarta pun menjadi lebih baik.

Kini genangan air di beberapa wilayah di Jakarta tak berlangsung lama, seperti genangan yang terjadi pada musim banjir 2014 dan 2015. "Kepala Dinas Tata Air yang dulu itu ngeles-nya macam-macam. Begitu kita ganti (Kepala Dinas Tata Air), dia segera benerin saluran-saluran," kata Ahok, di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin, 1 Februari 2016.

"Mungkin kalau saya ganti dia dari 2014, saya kira pekerjaan semua saluran penghubung sungai sudah selesai sekarang," ujarnya menambahkan.

Ahok mengatakan, beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi DKI kini bekerja lebih cepat karena dipimpin mantan pejabat wilayah.

Saat ini, pimpinan tertinggi SKPD tak lagi dijabat mantan pejabat yang berasal dari SKPD yang sama. Mantan pejabat wilayah yang dijadikan pimpinan SKPD dinilai lebih berani bekerja daripada pejabat-pejabat yang telah terbiasa di satuan kerjanya.

"Jadi cara ini yang saya kira paling benar (memilih mantan pejabat wilayah menjadi pimpinan SKPD). Mantan camat itu lebih berani. Saya menyesal terlambat pecat-pecatin saja."

(mus)